Minggu, 12 April 2020
Bacaan hari ini: Lukas 23:44-56a | Bacaan setahun: Hakim-Hakim 17-18, Kisah Para Rasul 13
“Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.” (23:52-53)
Lukas 23:44-56a
Yesus mati
44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”
48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
Yesus dikuburkan
50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar.
51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.
Hakim-Hakim 17
Patung sembahan Mikha
1 Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha namanya.
2 Berkatalah ia kepada ibunya: “Uang perak yang seribu seratus itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk–aku sendiri mendengar ucapanmu itu–memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya.” Lalu kata ibunya: “Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN.”
3 Sesudah itu dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada ibunya. Tetapi ibunya berkata: “Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN, aku menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan kepadamu.”
4 Tetapi orang itu mengembalikan uang itu kepada ibunya, lalu perempuan itu mengambil dua ratus uang perak dan memberikannya kepada tukang perak, yang membuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu; lalu patung itu ditaruh di rumah Mikha.
5 Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya.
6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
7 Maka ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda, dari kaum Yehuda; ia seorang Lewi dan tinggal di sana sebagai pendatang.
8 Lalu orang itu keluar dari kota Betlehem-Yehuda untuk menetap sebagai pendatang di mana saja ia mendapat tempat; dan dalam perjalanannya itu sampailah ia ke pegunungan Efraim di rumah Mikha.
9 Bertanyalah Mikha kepadanya: “Engkau dari mana?” Jawabnya kepadanya: “Aku orang Lewi dari Betlehem-Yehuda, dan aku pergi untuk menetap sebagai pendatang di mana saja aku mendapat tempat.”
10 Lalu kata Mikha kepadanya: “Tinggallah padaku dan jadilah bapak dan imam bagiku; maka setiap tahun aku akan memberikan kepadamu sepuluh uang perak, sepasang pakaian serta makananmu.”
11 Orang Lewi itu setuju untuk tinggal padanya. Maka orang muda itu menjadi seperti salah seorang anaknya sendiri.
12 Mikha mentahbiskan orang Lewi itu; orang muda itu menjadi imamnya dan diam di rumah Mikha.
13 Lalu kata Mikha: “Sekarang tahulah aku, bahwa TUHAN akan berbuat baik kepadaku, karena ada seorang Lewi menjadi imamku.”
Hakim-Hakim 18
Patung sembahan Mikha dirampas oleh bani Dan
1 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel dan pada zaman itu suku Dan sedang mencari milik pusaka untuk menetap, sebab sampai hari itu mereka belum juga mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.
2 Sebab itu bani Dan menyuruh dari kaumnya lima orang dari seluruh jumlah mereka, semuanya orang-orang yang gagah perkasa, yang berasal dari Zora dan Esytaol, untuk mengintai negeri itu dan menyelidikinya, serta berkata kepada mereka: “Pergilah menyelidiki negeri itu.” Ketika orang-orang itu sampai ke pegunungan Efraim di rumah Mikha, bermalamlah mereka di sana.
3 Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: “Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?”
4 Katanya kepada mereka: “Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku; ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya.”
5 Kata mereka kepadanya: “Tanyakanlah kiranya kepada Allah, supaya kami ketahui apakah perjalanan yang kami tempuh ini akan berhasil.”
6 Kata imam itu kepada mereka: “Pergilah dengan selamat! Perjalanan yang kamu tempuh itu dipandang baik oleh TUHAN.”
7 Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais. Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram, menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram. Orang-orang itu tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang Sidon dan tidak bergaul dengan siapapun juga.
8 Setelah mereka kembali kepada saudara-saudara sesukunya di Zora dan Esytaol, berkatalah saudara-saudara sesukunya kepada mereka: “Apakah yang kamu dapati di sana?”
9 Jawab mereka: “Bersiaplah, marilah kita maju menyerang mereka, sebab kami telah melihat negeri itu, dan memang sangat baik. Masakan kamu tinggal diam! Janganlah bermalas-malas untuk pergi memasuki dan menduduki negeri itu.
10 Apabila kamu memasukinya kamu mendapati rakyat yang hidup dengan tenteram, dan negeri itu luas ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan. Sesungguhnya, Allah telah menyerahkannya ke dalam tanganmu; itulah tempat yang tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi.”
11 Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang dari kaum suku Dan, diperlengkapi dengan senjata.
12 Mereka maju, lalu berkemah di Kiryat-Yearim di Yehuda. Itulah sebabnya tempat itu disebut Mahane-Dan sampai sekarang; letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim.
13 Dari sana mereka bergerak terus ke pegunungan Efraim dan sampai di rumah Mikha.
14 Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi mengintai daerah Lais itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya: “Tahukah kamu, bahwa dalam rumah-rumah ini ada efod, terafim, patung pahatan dan patung tuangan? Oleh sebab itu, insafilah apa yang akan kamu perbuat!”
15 Kemudian mereka menuju ke tempat itu, lalu sampai di rumah orang muda suku Lewi itu, di rumah Mikha, dan menanyakan apakah ia selamat.
16 Sementara keenam ratus orang dari bani Dan yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,
17 maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang yang diperlengkapi dengan senjata itu.
18 Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam itu kepada mereka: “Berbuat apakah kamu ini?”
19 Tetapi jawab mereka kepadanya: “Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?”
20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.
21 Kemudian berbaliklah mereka dan pergi, dengan anak-anak, ternak dan barang-barang yang berharga ditempatkan di depan mereka.
22 Ketika mereka telah jauh dari rumah Mikha, dikerahkanlah orang-orang dari rumah-rumah yang di dekat rumah Mikha dan orang-orang itu mengejar bani Dan itu.
23 Mereka memanggil-manggil bani Dan, maka berbaliklah orang-orang itu dan berkata kepada Mikha: “Mau apa engkau dengan mengerahkan orang?” Lalu jawabnya:
24 “Allahku yang kubuat serta imam juga kamu ambil, lalu kamu pergi. Apakah lagi yang masih tinggal padaku? Bagaimana perkataanmu itu kepadaku: Mau apa engkau?”
25 Berkatalah bani Dan kepadanya: “Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa.”
26 Lalu bani Dan melanjutkan perjalanannya, dan Mikha, setelah dilihatnya mereka itu lebih kuat dari padanya, berpalinglah ia pulang ke rumahnya.
27 Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar.
28 Tidak ada orang yang datang menolong, sebab kota itu jauh dari Sidon dan orang-orang kota itu tidak bergaul dengan siapapun juga. Letak kota itu di lembah Bet-Rehob. Kemudian bani Dan membangun kota itu kembali dan diam di sana.
29 Mereka menamai kota itu Dan, menurut nama bapa leluhur mereka, yakni Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais.
30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.
31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.
Kisah Para Rasul 13
1 Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Saulus dan Barnabas di pulau Siprus
4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
6 Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
7 Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah.
8 Tetapi Elimas–demikianlah namanya dalam bahasa Yunani–,tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
10 dan berkata: “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.” Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
Ke Antiokhia di Pisidia
13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.
14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.
15 Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: “Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!”
16 Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!
17 Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.
18 Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.
19 Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka
20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.
21 Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya.
22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.
26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.
34 Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
35 Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.
37 Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
38 Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.
39 Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.
40 Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi:
41 Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu.”
42 Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.
43 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
49 Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
Ke Ikonium, Listra dan Derbe
50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Masih ada banyak orang setia berada di Bukit Golgota menyaksikan bagaimana Yesus akhirnya menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa dan kemudian mati. Hati mereka sangat sedih namun mungkin mereka juga bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, mereka pulang sambil memukul-mukul diri karena sedihnya (ay. 48). Tubuh Yesus tetap tergantung di atas kayu salib.
Ada seorang berasal dari Arimatea bernama Yusuf. Ia adalah anggota Majelis Besar (Sanhedrin) yang terkemuka, seorang yang kaya, menanti-nantikan Kerajaan Allah, hidupnya baik dan benar karena ia sudah menjadi murid Yesus meskipun selama ini boleh dibilang ia adalah “murid yang sembunyi-sembunyi” (Yoh. 19:38). Yusuf punya sikap dan pandangan yang berbeda dengan suara mayoritas Majelis Besar. Yusuf tidak setuju dengan putusan Majelis Besar yang menghukum mati Yesus (ay. 51).
Namun Yusuf berani melakukan sesuatu yang besar sebagai ekspresi kasihnya kepada Yesus. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Tidak seorangpun berani meminta mayat Yesus dan menguburkan-Nya, bahkan para murid Yesus sekalipun. Untuk dapat menurunkan mayat Yesus, prosedurnya harus meminta izin kepada Pontius Pilatus. Tentu ini bukan perkara yang mudah karena Yesus disalib dengan tuduhan sebagai pemberontak, dan orang yang mau menurunkan mayat Yesus bisa dituduh sebagai komplotan pemberontak sehingga beresiko kehilangan nyawanya. Namun Allah telah mengatur segalanya sehingga Yusuf tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan izin dari Pilatus. Karena iman dan kasihnya kepada Yesus, Yusuf dipakai oleh Allah untuk menguburkan Yesus dengan layak di kuburan miliknya yang belum pernah dipakai.
Seandainya kita hidup di zaman itu dan menyaksikan kematian Yesus, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita punya keberanian seperti Yusuf? Ketika kita menghadapi situasi yang sulit dan beresiko bagi diri kita, apakah kita masih berani melakukan kebenaran, menunjukkan iman dan kasih kita kepada Tuhan?
STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang membuat Yusuf meminta mayat Yesus dan menguburkan-Nya di kuburan miliknya?
(2) Mengapa bukan 11 murid Yesus yang melakukan hal tersebut?
Pokok Doa : Berdoalah agar setiap anak Tuhan dimampukan untuk berani menyatakan iman, kebenaran hidup, meskipun di tengah-tengah kesulitan dan beresiko bagi dirinya.