Iman Yang Tergoncang

Minggu, 02 Februari 2020

Bacaan hari ini: Markus 14:53-72 | Bacaan setahun: Keluaran 29-30, Markus 5



“Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Markus 14:72b)

Peristiwa penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus menjadi sebuah peristiwa yang diketahui hampir seluruh kalangan orang Kristen. Bahkan sejak dari sekolah Minggu, kita sering mendengar kisah ini. Penyangkalan ini terjadi tidak lebih dari satu hari ketika ia dengan berani menyatakan bahwa ia takkan pernah menyangkal Yesus (Markus 14:29). Petrus dengan yakin berkata bahwa imannya tidak akan tergoncang meski setiap orang akan tergoncang. Yesus sendiri membantah pernyataan itu dan menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus sampai tiga kali.

Tentu saja penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus ini merupakan suatu ironi dan keputusasaan Petrus ketika ia harus “menelan ludahnya sendiri” dengan menyangkal Yesus. Kita akan lebih mudah menghakimi Petrus yang tidak konsisten dalam hal ini. Namun demikian, patut disadari bahwa pada saat itu Petrus masih mengikuti Yesus di tengah situasi yang membuat murid-murid lain melarikan diri. Petrus masih memiliki keyakinan terhadap Yesus dengan tidak meninggalkan-Nya. Namun penutup perikop berakhir dengan sedih karena iman Petrus tergoncang hingga menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.

Iman yang tergoncang menjadikan Petrus mundur dari keyakinannya. Melihat situasi dalam halaman Imam Besar, iman Petrus semakin diuji. Harapan untuk melihat Yesus bebas seakan sirna ketika melihat banyak hujatan dan olokan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Iman Petrus semakin tergoncang karena beberapa orang mulai mengenali dia sebagai pengikut Kristus. Bukan hanya sekali ia harus menghindar tetapi sampai tiga kali, bahkan dengan mengutuk dan bersumpah.

Tidak mudah bagi kita sebagai orang Kristen untuk mempertahankan iman yang teguh dan tidak tergoncang. Terkadang kita akan diuji untuk tetap setia kepada Tuhan dalam situasi yang sulit. Kalau kita pernah gagal dalam kesetiaan kepada Tuhan, bertobatlah dan kita harus bangkit seperti yang juga dilakukan oleh Petrus agar iman kita menjadi lebih teguh di masa yang akan datang.

STUDI PRIBADI : Apa saja hambatan yang seringkali membuat iman kita tergoncang ?

Pokok Doa : Marilah berdoa, memohon kepada Tuhan agar iman kita selalu dikuatkan untuk mengikut Tuhan dengan setia, sehingga dapat menang dan kuat bertahan sampai akhir dalam pertandingan iman dalam Yesus Kristus. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *