Otoritas Firman Tuhan

Sabtu, 11 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 7:1-23 | Bacaan setahun: Kejadian 27-28, Matius 11



“... Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” (Markus 7:7-8)

Yesus mencela tradisi orang-orang Farisi yang menentukan garis-garis pembatas terlalu ketat sehingga mereka mematikan tindakan kasih yang seharusnya ditunjukkan kepada orang lain. Sikap hidup keduniawian yang orang-orang Farisi lakukan telah mengabaikan Allah dari dalam kehidupan mereka sehingga Yesus, dalam Firman Tuhan yang kita telah baca, menuduh orang-orang Farisi sebagai orang munafik.

Orang-orang Farisi begitu yakin bahwa orang banyak akan mengenali mereka sebagai umat Allah melalui kekudusan hidup mereka: membasuh tangan, cangkir, periuk, makanan halal, memelihara Sabat. Sebagai umat Kristus yang telah mengaku percaya kepada Tuhan Yesus dan menjadikan Alkitab sebagai dasar dan pedoman hidup kita, maka yang Tuhan rindukan adalah orang lain mengenal kita bukan karena ritual religius kita, atau adat istiadat yang kita lakukan tetapi biarlah orang lain mengenal Kekristenan melalui tindakan kasih kita. Kasih Kristus yang telah kita terima dan nikmati seharusnya mendorong kita untuk mempraktikkan kasih itu, yaitu dengan mengasihi orang tua (ay. 10-13) dan mengasihi orang lain dengan segenap hidup kita. Ini tidak diragukan lagi. Sebagai orang percaya, kekudusan batin dalam hati adalah sangat penting, sebab dari dalam akan memancarkan kasih Kristus dan moralitas yang baik sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, dan ini membuat kita tampil beda di tengah-tengah generasi yang jahat, gelap dan bobrok ini.

Sebagai orang Kristen, kita harus mempunyai ke-khas-an yang dapat dilihat orang lain, yaitu: Pertama, Kristus memanggil kita kepada kebenaran yang lebih besar artinya hidup kita harus benar dan sesuai dengan Firman Tuhan dan meluap dari hati nurani yang dalam. Kedua, Kristus memanggil kita kepada kasih yang lebih luas, artinya mengasihi sesama kita terlebih mengasihi musuh kita, sehingga kita menjadi anak-anak Bapa di Surga yang berkenan di hadapan-Nya.

STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa Yesus mencela tindakan yang dilakukan oleh orang Farisi?
(2) Apakah yang menjadi ke-khas-an orang Kristen yang dapat dilihat oleh orang lain?

Pokok Doa : Berdoalah supaya kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah lebih dulu menerima kasih Kristus dapat memancarkan kasih Kristus kepada orang lain yang ada di sekeliling.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *