Tradisi Dan Anugerah

Sabtu, 04 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 3:1-19 | Bacaan setahun: Kejadian 10-12, Matius 4



“Kemudian kata-Nya kepada mereka: ‘Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?’ Tetapi mereka itu diam saja.” (Markus 3:4)

Peristiwa penyembuhan pada hari sabat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada seorang yang tangannya lumpuh sebelah merupakan hal yang kontroversi pada masa itu. Mengapa hal itu dikatakan kontroversi? Karena dianggap melanggar tradisi Yahudi. Bagi ahli Taurat dan orang Farisi yang berada di dalam rumah ibadat, menjaga tradisi adalah hal yang lebih mulia daripada melakukan berbagai kebaikan. Para ahli Taurat dan orang Farisi mengidentikkan diri mereka sebagai “penjaga tradisi.” Jika seseorang melanggar tradisi tersebut maka secara langsung hal ini menyinggung para ahli Taurat dan orang Farisi. Konsekuensi dari pelanggaran ini adalah kematian (bnd. ayat 6).

Namun bagi Tuhan Yesus, menyatakan kebaikan kepada orang yang membutuhkan pertolongan jauh lebih penting dari sekadar menjaga tradisi yang dipegang oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Mengapa demikian? Karena tradisi tidak membawa perubahan yang berarti di dalam diri orang yang tangannya lumpuh sebelah; tradisi hanya membuat orang-orang yang menganut tradisi tersebut “terpasung” di bawah aturan-aturan yang kaku; Sebaliknya apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap orang yang lumpuh sebelah tangannya adalah suatu anugerah yang diwujudkan dengan kebaikan yang menyembuhkan orang tersebut saat ia berjumpa dengan Tuhan Yesus.

Apa yang dapat kita pelajari dari bagian ini? Tradisi seringkali mengikat orang percaya dengan berbagai aturan manusia sehingga tidak berkembang di dalam pelayanannya. Memang ada tradisi-tradisi di dalam kekristenan yang baik, namun tidak sedikit tradisi-tradisi tersebut hanya menjadi batu sandungan bagi pelayanan gerejawi. Berbeda dengan anugerah. Menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah karena anugerah akan membuat seseorang berkorban lebih di dalam pelayanan, memiliki kesungguhan hati untuk pelayanan bahkan segala keberhasilan di dalam pelayanan tidak dianggap sebagai usaha dan karya pribadi semata-mata, tetapi merupakan anugerah dan pemberian dari Tuhan, Amin.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang dilakukan Yesus atas seorang yang mati sebelah tangannya?
(2) Mengapa Yesus lebih mengutamakan kesembuhan daripada menjaga tradisi Yahudi?

Berdoalah : Terima kasih Tuhan untuk anuerah-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami, biarlah dengan memahami segala kebaikan-Mu atas hidup kami, kami semakin setia melayani-Mu, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *