Mengikut Yesus

Jumat, 03 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 2:13-28 Bacaan setahun: Kejadian 7-9, Matius 3



“Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2:17)

Salah satu aturan yang dipakai oleh ahli Taurat dan orang Farisi di dalam bersosialisasi adalah “orang-orang benar tidak diperbolehkan duduk makan bersama dengan orang berdosa.” Nampaknya aturan ini menjadi kesepakatan umum di antara orang-orang yang belajar Taurat dengan ketat. Sepuluh hukum Taurat dibuat dan dijabarkan sampai dengan detail-detailnya, sehingga tidak ada celah untuk melakukan dosa — apabila semua penjabaran itu dilakukan dengan benar. Namun sayangnya, justru aturan-aturan ini membuat manusia semakin terjerumus ke dalam dosa. Berbeda dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus. Kedatangan-Nya ke dalam dunia memulihkan sesuatu yang sudah rusak, menjadi baik kembali, dan merubah dari yang tidak layak menjadi dilayakkan.

Pada waktu Tuhan Yesus hadir ke dalam dunia, DIA memanggil Lewi si pemungut cukai untuk mengikuti-Nya. Panggilan ini memiliki dua makna, yaitu: Pertama, memanggil orang berdosa untuk mengikuti-Nya; Kedua, membawa orang berdosa ke luar dari komunitasnya dan masuk ke dalam komunitas baru, yaitu komunitas-Nya. Panggilan ini tentu merefleksikan apa yang Tuhan Yesus katakan dalam ayat 17, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Berefleksi dari perenungan ini kita harus paham bahwa kita adalah orang-orang yang telah dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus. Panggilan tersebut seharusnya menyadarkan kita bahwa “kita adalah orang berdosa yang tidak layak.” Tuhan Yesus memanggil kita dan membangun komunitas yang baru untuk membimbing dan mengarahkan kita sesuai dengan Firman-Nya. Komunitas yang baru – yang hari ini kita sebut gereja bukanlah tempat yang sempurna, tetapi di dalam komunitas itu kita terus diajar dan dibimbing untuk berubah dari hari ke hari menjadi semakin serupa dengan- Nya. Persoalannya, maukah kita diajar dan dibimbing hidup sesuai dengan Firman-Nya agar kita semakin serupa dengan-Nya?

STUDI PRIBADI : Belajar dari panggilan Lewi si pemungut cukai, apakah makna rohani yang kita dapat belajar dari panggilan itu?

Berdoalah : Tuhan, kami bersyukur atas panggilan yang Engkau nyatakan kepada kami; kami mohon supaya Engkau mengajar dan membimbing kami seturut Firman-Mu, agar kami menjadi serupa dengan Engkau, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *