Yesus Menyatakan Kuasa-Nya

Kamis, 02 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 1:29-2:12 Bacaan setahun: Kejadian 4-6, Matius 2



“Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” (Markus 1:38)

Setelah Markus memperkenalkan jati diri Yesus sebagaimana penyataan diri Allah dalam PL yang dinyatakan lebih jelas dalam PB (pewahyuan progresif jati diri Allah), maka ia pun memperkenalkan bagaimana kuasa-Nya dinyatakan dalam pelayanan-Nya yang menjadi bagian kabar baik, bahwa melalui diri-Nya Kerajaan Allah hadir dan mengalahkan kuasa dan pekerjaan si-jahat.

Markus mencatat, bahwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus yang sakit demam (ay. 31), bahkan menjelang malam, banyak orang sakit dan kerasukan setan dibawa kepada-Nya, dan disembuhkan-Nya. Markus pun menandaskan, bahwa Yesus melarang setan-setan itu untuk berbicara, karena mereka mengenal jati diri-Nya (ay. 34). Catatan ini memberitahukan kepada kita, mengapa Yesus tidak berterus terang menyatakan siapa diri- Nya, seperti harapan orang banyak pada masa itu atau masa kini, yang mengharapkan Yesus berkata: “Akulah Allah, Sembahlah Aku!”

Sekalipun Yesus adalah Allah, namun tujuan utama-Nya bukan untuk menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah; jika Ia menyatakan demikian, maka segala misi penyelamatan-Nya akan gagal. Jalan Salib tidak akan ditempuh-Nya, atau sejak semula Yesus telah dirajam batu. Allah tidak bekerja serampangan. Allah bekerja menurut waktu dan kehendak-Nya. Yesus menyembunyikan identitas-Nya, karena kelak ada waktu-Nya, Ia akan menyatakan diri-Nya. Itulah sebabnya, dalam Injil Markus, Yesus sering disebut “Mesias yang tersembunyi” atau “Allah yang tersembunyi,” sebab Yesus melarang para setan berkata-kata tentang jadi diri-Nya. “Tersembunyi” bukan berarti Ia tidak dapat diketahui sama sekali, namun Ia menyatakan jati diri-Nya melalui kuasa-Nya. Siapakah yang memiliki kuasa atas sakit-penyakit? Siapakah yang berkuasa atas setan-setan? Siapakah yang sanggup menahirkan dan menyucikan dosa, seperti yang dialami orang-orang kusta? Kecuali Allah sendiri (ay. 35-45). Sesungguhnya, melalui perbuatan dan kuasa-Nya, Yesus telah memperkenalkan diri-Nya. Ia adalah Anak Allah! Soli Deo Gloria!

STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa Yesus tidak mengatakan dengan kata-kata, berterus terang bahwa diri-Nya adalah Allah?
(2) Dengan apa Yesus menyatakan bahwa diri-Nya, Allah?

Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat agar pengenalan mereka tentang Tuhan Yesus semakin lebih baik dan mengenal-Nya dengan benar, sehingga iman dan pengharapan mereka didalam Dia, diteguhkan.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *