Kamis, 07 November 2019
Bacaan hari ini: Zakharia 6:1-8 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 7, Yeremia 25-27
“Kemudian berteriaklah ia kepadaku: Lihat, mereka yang keluar ke Tanah Utara itu akan menentramkan roh-Ku di Tanah Utara.” (Zakharia 6:8)
Zakharia 6
Penglihatan kedelapan: empat kereta
Pengkhotbah 7
Hikmat yang benar
Yeremia 25
Yehuda akan dibuang ke Babel tujuh puluh tahun lamanya
Yeremia 26
Yeremia mau dibunuh, karena menubuatkan kemusnahan Bait Suci
Nabi Uria dihukum mati
Yeremia 27
Disuruh untuk memikul kuk Babel
Penglihatan terakhir ini dikatakan sejajar dengan penglihatan pertama pada pasal 1. Di sini dikatakan tentang empat kereta yang keluar dari dua gunung tembaga. Gunung tembaga menunjukkan adanya satu kekuatan yang tidak terkalahkan.
Masing-masing kereta ditarik oleh kuda yang berbeda warna: merah, hitam, putih, berbelang-belang dan berloreng-loreng. Penglihatan ini menunjukkan bahwa kuasa Allah akan dikirim untuk menjelajah bumi dari tiap arah mata angin untuk menghakimi bumi. Warna-warna kuda ini tidak mudah diartikan. Warna-warna itu menjadi gambaran bagaimana Tuhan akan menghakimi bumi, akan ada peperangan, kelaparan, maut dan penyakit (bnd. Wahyu 6:2-8).
Dalam ayat 8 diberikan penjelasan bagaimana mereka yang keluar ke Tanah Utara akan menentramkan roh Tuhan di Tanah Utara. Penjelasan ini menunjukkan bahwa penghukuman Tuhan yang dibawa ke Utara, kemungkinan Babel, pada akhirnya akan memuaskan keadilan Allah. Dalam tafsiran Wycliffe dikatakan bahwa orang-orang Israel yang tersisa, pada akhirnya dilepaskan dari pemerintahan Babel oleh hukuman Allah atas bangsa itu melalui Koresy. Dari peristiwa ini, kita melihat bagaimana kekuasaan Tuhan meliputi seluruh bumi. Tidak ada satu bagian pun yang tersembunyi dari-Nya dan yang bisa melarikan diri dari pengadilan-Nya. Karena itu, kita diingatkan bahwa pengadilan Tuhan kelak akan meliputi seluruh bumi; sudahkah kita siap menghadapi takhta pengadilan-Nya yang kudus dan adil itu? Pengadilan Allah akan menjadi saat yang mencekam dan menakutkan bagi mereka yang terus bertekun dalam dosa dan menolak Dia, tetapi juga menjadi pengharapan dan sukacita bagi mereka yang selama ini terus bertekun dalam Dia.
Bagaimana kita meresponi hari penghakiman Tuhan tergantung pada bagaimana kita menghidupi iman kita selama ini. Karena itu, sebelum tiba hari yang dinantikan itu, marilah kita hidup dengan penuh kewaspadaan, jauhilah kecemaran dan jauhilah dosa, giatlah dalam pekabaran Injil dan muliakanlah Dia. Amin.
STUDI PRIBADI : Bacalah Wahyu 6:2-8, bagaimana penghakiman Allah akan dinyatakan?
Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan senantiasa menjaga kekudusan hidupnya dan giat mengabarkan Injil sambil menantikan dengan waspada hari penghakiman-Nya yang semakin dekat.