Iman Melalui Kasih

Minggu, 22 September 2019

Bacaan hari ini: Hosea 12 | Bacaan setahun: Mazmur 120-122, Wahyu 22



“Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa.” (Hosea 12:7)

Ketika menghadapi kesulitan, pada umumnya kita akan mencari pertolongan dari pihak yang kita anggap sanggup menolong. Namun terkadang bisa jadi kita meminta pertolongan pada pihak yang salah. Di tengah kesulitan yang sedang mereka hadapi, Israel bukannya berbalik kepada Tuhan namun malah mencari pertolongan dari bangsa- bangsa asing. Perbuatan Israel saat itu digambarkan seperti apa yang pernah diperbuat bapa leluhur mereka, Yakub. Yakub pada mulanya dikenal sebagai penipu, orang yang berusaha mencapai tujuannya melalui cara yang licik dan tidak jujur. Namun yang membedakan Israel saat itu dan bapa leluhur mereka adalah, Yakub tetap mencari Allah dan pada akhirnya menyadari kelemahannya dan berserah kepada Allah.

Israel menaruh kepercayaan terhadap kekayaan yang mereka miliki. Mereka berpikir dengan kekayaan mereka, mereka bisa menyuap Asyur dan Mesir sehingga berpihak pada mereka. Kekayaan merupakan salah satu berkat Tuhan. Mereka menganggap karena mereka kaya, berarti Allah berkenan terhadap perbuatan mereka. Namun sesungguhnya mereka sedang menipu diri sendiri. Allah tidak menyukai cara hidup mereka.

Hosea menyebutkan dua prinsip yang harus dihidupi oleh orang Israel: kasih dan keadilan. Kedua hal ini harus ada dalam diri umat Tuhan. Kasih tanpa keadilan bisa membuat orang kompromi terhadap dosa. Keadilan tanpa kasih akan menjauhkan seseorang dari Tuhan dan sesama. Kedua prinsip itulah yang menunjukkan iman seseorang kepada Tuhan. Hosea menegur bangsa Israel agar menghidupi kasih dan keadilan dalam iman kepada Tuhan.

Allah yang kita percayai adalah Allah yang penuh kasih dan juga adil. Sebagai umat-Nya, Tuhan juga menghendaki kita untuk menjalankan kasih dan keadilan dalam hidup kita. Tanpa kedua prinsip tersebut, hidup kita tidak akan berkenan di hadapan Allah. Marilah kita terus-menerus belajar untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita, dan menjalankan keadilan sesuai kebenaran firman Tuhan.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang dimaksud dengan Efraim menjaga dan mengejar angin?
(2) Mengapa ayat 5 mencatat bahwa Yakub menangis?

Berdoalah : Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk senantiasa menghidupi kasih dan keadilan dalam keseharian kami, supaya melaluinya, hidup kami mampu menyaksikan iman kami kepada-Mu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *