Anugerah Allah Yang Tak Terduga

Rabu, 24 April 2019

Bacaan hari ini: Yesaya 38 | Bacaan setahun: 1 Samuel 25-26, Kisah Para Rasul 25

 

“Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi.” (Yesaya 38:4-5)

Bagian ini menceritakan vonis atas hidup Hizkia, waktu hidupnya juga telah ditentukan. Bukan dokter atau tabib yang mengatakan, tetapi Tuhan sendiri. Ini tentunya menghancurkan hati Hizkia, ia merasa bingung dan ketakutan sehingga memberanikan diri untuk berdoa meminta anugerah Tuhan. Tak terduga kemurahan Tuhan atas Hizkia, Tuhan mendengar doa Hizkia dan mengabulkan permohonannya. Tuhan memberikannya bonus usia 15 tahun.

Banyak orang bertanya, “Apa ini artinya bahwa kehendak Allah dapat diubah oleh doa ?” Padahal bukan “kuasa doa” Hizkia yang membuat Allah jadi “menyerah”, tetapi ini jelas-jelas mutlak diputuskan oleh Allah dalam kehendak bebas-Nya yang mutlak; intinya, ini adalah kemurahan Allah. Apakah ini berarti bahwa “ketetapan” Allah berubah? Tidak! Kita sesekali tidak boleh mengurung Allah dalam “kotak teologia” kita. Ketetapan apakah yang dapat mengikat kehendak Allah? Ketetapan apakah yang dapat membatasi-Nya?

Kisah ini adalah bukti bahwa Allah mendengar doa kita. Allah dapat menyatakan anugerah-Nya dalam kelemahan kita. Doa bukanlah sebuah formalitas belaka tetapi doa adalah “komunikasi yang nyata” dengan Allah. Doa kita tidak dapat mengubah kehendak Allah tetapi doa dapat didengar oleh Allah dan Dia dapat memberikan anugerah-Nya bagi kita jika Dia bermurah hati.

Begitu banyak orang yang menjadi tawar hati mendengar bahwa “doa tidak dapat mempengaruhi kehendak Allah”. Ungkapan ini memang benar, tapi harus dipahami dalam konteks teologia secara holistik. Doa kita sama sekali tidak dikurung oleh “takdir”. Tidak ada takdir dalam kedaulatan Tuhan, artinya: bahwa kehendak Allahlah yang mutlak terjadi di atas doa- doa kita. Jika Allah mengabulkan doa kita, itu bukan karena kehendak-Nya takluk oleh kehendak kita, tapi itu hanya anugerah-Nya semata. Jadi kisah ini adalah sebuah pengharapan bagi kita bahwa Tuhan mendengar dan “mungkin” mengabulkan permohonan kita. Tuhan Yesus memberkati.

STUDI PRIBADI : Bagaimana Anda memahami anugerah Allah dalam kehidupan doa Anda? Apa signifikansi doktrin kedaulatan Allah dalam kehidupan doa Anda ?

Pokok Doa : Doakan agar setiap jemaat Tuhan memiliki pengharapan yang kuat dalam doanya. Doakan agar setiap jemaat Tuhan memiliki kehidupan doa yang benar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *