Ayub di Hadapan Tuhan

Bacaan hari ini: Ayub 40 
“Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.” (Ayub 40:2)

Bagaimana perasaan Anda ketika berhadapan dengan orang penting dan orang tersebut menuntut pertanggungjawaban dari Anda atas suatu penyataan atau tuduhan yang Anda lakukan? Tentu ini akan menyulitkan dan menguatirkan kita. Inilah yang tercatat di dalam Ayub 40, di mana TUHAN meminta pertanggungjawaban Ayub sebagai laki-laki.

Di dalam bagian-bagian sebelumnya, khususnya Ayub 13:3 dan 15, Ayub berbicara di hadapan TUHAN tentang perkara yang menimpanya. Ayub ingin membela diri di hadapan TUHAN. Terkait semua yang terjadi dalam hidupnya bahkan kemalangannya, Ayub hendak menyatakan banding kepada TUHAN. Dalam bagian ini, Ayub jatuh dalam tuduhannya kepada TUHAN. Seakan-akan Ayub menunjukkan “TUHAN yang salah dan bertindak tidak adil” di dalam hal ini. TUHAN sepertinya tidak membela perkaranya dan tidak memperhatikannya. Itu sebabnya pasal 40 ini ditulis untuk menyatakan bahwa TUHAN meminta pertanggungjawaban Ayub atas tuduhan yang dikatakannya dalam pasal sebelumnya.

Lebih lanjut, TUHAN tidak hanya meminta pertanggungjawaban dari Ayub atas tuduhannya, tetapi TUHAN juga sedang mengajar Ayub tentang hikmat-Nya. Untuk dapat mempersalahkan TUHAN dan membenarkan dirinya, maka Ayub harus memiliki hikmat dan kuasa seperti TUHAN. Bila Ayub tidak memiliki hikmat dan kuasa seperti TUHAN, maka Ayub tidak dapat mengadili TUHAN karena keterbatasannya.

Belajar dari kisah Ayub ini, bahwa seringkali orang Kristen cenderung untuk menuduh dan mempersalahkan TUHAN, ketika mereka menghadapi masalah dan pergumulan yang berat. Satu hal yang harus dipahami bahwa TUHAN senantiasa bertindak sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya. Kita membutuhkan hikmat dan kesabaran untuk dapat memahami semua yang terjadi dalam hidup kita. Jangan pernah menyalahkan TUHAN atas apa yang terjadi di dalam kehidupan kita. Sebaliknya mintalah penyertaan dan perlindungan-Nya, saat melewati “lembah kekelaman” atau “bayang-bayang maut” di dalam kehidupan kita. DIA pasti akan melakukannya untuk kita, Amin.

STUDI PRIBADI: Mengapa TUHAN meminta pertanggung-jawaban Ayub?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi orang-orang yang terkena bencana tsunami dan gempa bumi agar mereka tidak menyalahkan TUHAN ketika menghadapi pergumulan yang berat, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *