Allah Berdaulat dan Bijaksana

Bacaan hari ini: Ayub 34 “Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.” (Ayub 34:12)

Mula-mula Elihu menanggapi pernyataan Ayub dengan baik, dengan mengatakan bahwa Allah adalah pribadi yang adil dan berdaulat dalam setiap keputusan yang dibuat-Nya, karena Ia menciptakan alam semesta. Bahkan semua ciptaan-Nya bergantung penuh kepada pertolongan-Nya, termasuk manusia. Allah menciptakan dan sekaligus memegang kendali atas alam semesta (ay. 13-15). Selain itu, Elihu juga menyatakan bahwa Allah membalas setiap orang menurut tindakan yang dilakukannya, Ia tidak pilih kasih. Hukum yang berlaku adalah bahwa Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya, dimana pernyataan ini diulang beberapa kali dalam ayat 10-12 dan ayat 19-25. Dengan pemikiran ini, Elihu menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dialami oleh Ayub adalah dampak dari kesalahan yang sudah diperbuatnya.

Pada awalnya, Elihu menyatakan bahwa Allah adil dan bijaksana dalam segala keputusan-Nya, Elihu menyatakan bahwa Allah mengganjar orang benar dan orang jahat sesuai dengan perbuatannya. Jika sesuai dengan pemikiran bahwa Allah berdaulat, maka Allah berdaulat juga untuk bekerja di luar hukum alam. Allah dapat bekerja melampaui hukum alam. Sebagaimana dalam iman kita, bahwa Allah tidak menghukum kita sepadan dengan kesalahan kita, justru Allah sendiri menanggung hukuman kita dalam Kristus, Anak Allah, sehingga kita mendapat pengampunan-Nya. Maka belum dapat disimpulkan bahwa penderitaan Ayub disebabkan karena kesalahannya semata-mata. Dalam kebijasanaan-Nya dan kedaulatan-Nya, Allah bebas memutuskan apapun yang Ia lakukan dengan berlandaskan kasih dan keadilan-Nya.

Kiranya kita selalu ingat bahwa pemikiran Allah lebih tinggi daripada pemikiran kita, manusia yang terbatas, karena itu kita tidak selayaknya merasa mengetahui kehendak Allah tanpa terlebih dahulu menanyakan dan menggumulkannya di hadapan Allah, ataupun menghakimi orang lain berdasarkan pengetahuan kita yang terbatas.

STUDI PRIBADI: Menurut pendapat Elihu, Mengapa Ayub harus mengalami penderitaan yang berat? DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat Tuhan, agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan saat jemaat menghadapi kesulitan dan pergumulan yang berat. Berdoalah juga agar mereka tetap setia, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *