Belajar dari Kesalahan

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 20:1-21:1
“Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu. Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis.” (2 Tawarikh 20:37)

Prinsip firman Tuhan ini mengajak kita untuk mengasihi orang-orang yang fasik, dengan tujuan membawa mereka mengenal Tuhan; tapi firman Tuhan juga dengan jelas mengajak kita untuk tidak bersekutu dengan orang-orang fasik. Hal ini sulit untuk dipahami oleh raja Yosafat dalam hubungannya dengan Tuhan. Yosafat terus-menerus jatuh dalam relasi yang “tidak tepat” dengan orang-orang fasik di mata Tuhan. Ada tiga relasi tidak tepat yang dilakukan oleh Yosafat.

Pertama adalah pernikahannya dengan Athalia, anak raja Ahab, seorang yang fasik di mata Tuhan (2Taw. 18:1). Kedua, oleh karena Yosafat menjadi besan dari raja Ahab, maka mau tidak mau, pada waktu raja Ahab mengajaknya berperang melawan Ramoth Gilead, Yosafat menerima tawaran itu (2Taw. 18: 3). Oleh karena bantuan yang diberikan oleh Yosafat, maka nabi Yehu menegur Yosafat dengan sebuah perkataan yang sangat keras, “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau.” Ketiga, bukannya bertobat setelah ditegur nabi Yehu, Yosafat kembali menjalin relasi yang tidak tepat dengan anak Ahab, yaitu raja Ahazia. Mereka bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber. Akibat dari perbuatan Yosafat ini, Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: “Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu.” Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tidak dapat berlayar ke Tarsis.

Hari ini kita belajar untuk melihat dan mendengarkan banyak teguran dari Tuhan bagi setiap kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Mungkin itu dalam relasi rumah tangga, relasi pacaran, relasi pekerjaan, atau relasi lain yang tidak berkenan di mata Tuhan. Tuhan mungkin sudah banyak berbicara kepada kita agar kita meninggalkan relasi-relasi yang tidak berkenan di mata-Nya, namun pertanyaannya, maukah kita menaatinya atau mengabaikannya?

STUDI PRIBADI: Apakah yang dilakukan Yosafat yang menyebabkan ia semakin terjerumus ke dalam dosa?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan dan pemimpin rohani, agar dapat menjaga komitmen untuk hidup benar di hadapan Tuhan, apapun kondisi yang sedang mereka hadapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *