Senin, 01 April 2024
“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’” (Lukas 23:43)
Pembahasan: Lukas 23:43 | Ayat Bacaan: Lukas 23:32-43
Last minute! Mungkin frase ini sangat familiar, bahkan sering kita alami. Penggambarannya dekat dengan ketika tiket penerbangan menunjukkan detik-detik terakhir alias mepet, tetapi tetap bisa berangkat naik pesawat dan sampai tujuan. Ilustrasi tersebut menjadi penggambaran akan nasib satu penjahat yang disalibkan bersama Yesus di Bukit Golgota.
Satu hal yang sama dari kedua penjahat ini, bahwa mereka adalah penjahat yang telah sama-sama melakukan kejahatan berat. Sebab hukuman salib tidaklah sembarang dilakukan kepada seseorang. Tetapi yang menjadi respons kepada Yesus di antara dua orang ini sungguh sangat berbeda. Yang satu seakan menyindir Yesus sebagai Anak Allah yang seharusnya melepaskan diri. Bahkan seakan menghina akan pernyataan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Ini menjadi sebuah tanda kesombongan dari penjahat yang tidak mau untuk bertobat, bahkan di akhir kehidupannya.
Sedangkan penjahat lainnya mengerti keadaannya yang tidak berdaya. Dalam last minute kehidupannya, ia bertemu dengan anugerah, sehingga bertobat dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Sungguh iman yang hebat ditunjukkan, sebab dalam kondisi Yesus yang hina, justru penjahat ini yakin bahwa Yesus adalah manusia yang tidak bersalah dan bahkan adalah juga Allah. Yesus berespons dengan berkata bahwa dirinya akan langsung bersama dengan Yesus di Firdaus. Puji Tuhan dalam detik-detik terakhir kehidupan penjahat ini, ia diselamatkan.
Melalui kisah ini, sebenarnya kondisi kita dapat digambarkan seperti penjahat tersebut. Sebab jika kita sadari, kita pun tidak berdaya oleh karena konsekuensi hukuman dan tinggal menunggu maut untuk menjemput. Menyadari kondisi demikian, maka respons mana yang akan diambil? Apakah seperti penjahat yang dengan kesombongan mengolok serta menolak Yesus? Atau justru mengakui segala keberdosaan dan memohon rahmat dari-Nya? Sekiranya hati kita kita dibuat menyesali keberdosaan dan ketidaksanggupan kita menyelamatkan diri, lalu berespons atas anugerah-Nya yang tersedia untuk kita.
STUDI PRIBADI: Mari ambil waktu mencari orang-orang yang belum mengenal Tuhan, mulailah dengan mengajak mereka berkawan dan mendoakan mereka.
Berdoalah: Ya Tuhan, seperti penjahat di cerita ini, kami juga butuh akan rahmat-Mu. Berbelas kasihlah kepada kami kaum berdosa ini, sehingga Engkau menyelamatkan. Terimakasih, amin.
Lukas 23 : 32-43
32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
Yesus disalibkan
33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya
37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"
38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Roma 8 : 20-21
20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Wahyu : 21 : 1-4
1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Roma 8 : 18
18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Markus 14 : 5
5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
Markus 14 : 6
6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.