Sabtu, 6 Januari 2024
“Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (1 Yohanes 4:10)
Ayat Lectio Divina: 1 Yohanes 4:14 | Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 4:7-16
1 Yohanes 4 : 14
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
1 Yohanes 4 : 7-16
Allah adalah kasih
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Salah satu momen paling berkesan dalam hidup saya adalah ketika menerima hadiah ulang tahun pertama kali dari anak saya. Pagi-pagi, pintu kamar diketuk, dan perlahan masuk lalu dengan antusias mengantarkan hadiahnya diiringi pelukan hangat dan kecupan. Hadiah yang secara nominal sangat sederhana, hanya sebuah amplop berwarna merah jambu berisikan kertas kecil dengan tulisan tangan awut-awutan, tetapi saya yakin ditulis dengan penuh cinta. Sebuah gestur cinta yang sederhana namun bagi saya, sarat akan makna. Gestur cinta yang sebenarnya dia pelajari dari orangtuanya juga. Kasih yang selalu kami bertiga nikmati bersama sesehari. Tindakan-tindakan nyata, bukan sekadar wacana, yang konsisten ditunjukkan baik melalui laku maupun kata setiap hari.
Sama seperti ini juga Rasul Yohanes menuliskan di dalam perikop ini. Bahwasanya kita semua juga tidak akan dapat mengenal kasih, jikalau tidak Sang Cinta itu sendiri yang meneladaninya terlebih dahulu (ay. 10). Kasih yang telah ditunjukkan dengan nyata lewat pengorbanan-Nya di kayu salib, yang telah menebus sekaligus memperdamaikan kita dengan-Nya. Ketika Sang Bapa mengutus Anak-Nya untuk memberikan nyawa-Nya bagi kita – itulah teladan kasih termulia bagi kita!
Oleh karena teladan inilah, maka kasih menjadi sebuah identitas bagi kita anak-anak-Nya. Bahwa tanpa bukti kasih, maka itu sama dengan kita tidak mengenal Allah (ay. 8). Sebaliknya, apabila kita mampu menunjukkan kasih, itulah pertanda bahwa Roh-Nya ada dalam kita (ay. 13). Dan ketika kita saling mengasihi, saat itulah orang dapat melihat Allah yang tidak kelihatan – karena kehadiran dan kasih-Nya nyata sempurna dalam hidup kita (ay. 12). Mari belajar mengasihi dengan tindakan nyata dan bukan hanya perkataan saja. Kita belajar mengasihi mulai dari keluarga kita dan gereja kita. Kita belajar menyapa dan memberi waktu serta kasih kita kepada mereka. Kiranya kasih Allah dinyatakan dan disaksikan dan nama Tuhan dipermuliakan.
STUDI PRIBADI: Siapakah orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih kita? Bercakap-cakaplah dengan 2 orang terdekat kita seminggu ini. Tanyakan kabar dan doakan dia.
Berdoalah: Tuhan, tolonglah kami untuk dapat saling mengasihi, agar kami dapat mempersaksikan kasih dan penyertaan-Mu yang sempurna dalam kami. Amin.
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 8
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1 Yohanes 4 : 13
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1 Yohanes 4 : 12
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Wahyu 7 : 17
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 11
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12-17
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1 Yohanes 4 : 18
18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.