7 Januari 2024

Ringkasan Khotbah
7 Januari 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

Murid : Tahan Uji

1 Petrus 1 : 3-12

Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

1 Petrus 1 : 6-7

Bagaimana perasaan dan kondisi Anda ketika baru saja menjalani tahun baru 2024 ini? Beberapa dari kita masih membawa beban dan kesulitan dari tahun sebelumnya yang belum selesai. Beberapa, bisa jadi, mulai mengkhawatirkan akan kesulitan apa yang akan ditemui di tahun baru ini. Ada juga dari kita yang terus mencari kepastian agar tahun ini bisa dijalani dengan lancar, kalaupun ada kesulitan biarlah bukan kesulitan yang terlalu menakutkan. Namun, harus diakui bahwa kesulitan tidak akan luput dari kehidupan kita selama kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa dan penuh dengan keterbatasan dan kejahatan ini.

Jika kesulitan menjadi bagian dari kehidupan manusia, termasuk orang percaya, maka bagaimana kemudian? Bergembiralah akan hal itu, sekalipun saat ini kamu harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan, demikian kata firman Tuhan. Ayat ini bukan meminta kita untuk bergembira akan masalah kehidupan yang kita hadapi, melainkan ingin mengingatkan bahwa sekalipun kita mengalami berbagai pencobaan, jangan sampai kita kehilangan sukacita akan pengharapan yang kita miliki dalam Yesus Kristus. 1 Petrus 1:4 menyatakan bahwa pengharapan itu menunjuk kepada warisan bagi kita yang tersimpan di sorga, tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu. Warisan yang kita dapatkan pada zaman akhir ketika Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya melalui kedatangan-Nya yang kedua kali. Dan warisan itu pasti akan kita dapatkan karena kekuatan Allah sendiri yang memelihara kita dan menjaminnya sehingga tidak ada satu pun yang dapat menggagalkannya. Hal ini mengingatkan kita akan tujuan hidup kita yang menjadi pengharapan yang pasti dalam menjalani kehidupan yang tidak mudah ini.

Lalu bagaimana?
Seperti kata firman Tuhan, jangan biarkan sukacita dan pengharapan kita di dalam Tuhan menjadi hilang di tengah dukacita karena menjalani kesulitan yang kita hadapi. Melainkan mari kita menjadi murid-murid Tuhan Yesus yang tahan uji. Murid yang tahan uji bukan sekedar bertahan tetap menjadi Kristen di tengah penderitaan yang dialami. Melainkan, seperti yang dikatakan dalam ayat 7, bahwa pencobaan itu justru akan membuktikan kemurnian iman kita, yang nilainya melebihi emas yang fana yang diuji kemurniannya oleh api. Emas yang dimurnikan oleh api bertujuan agar kotoran-kotoran yang menutupi emas itu bisa disingkirkan sehingga kualitas emas makin nampak. Demikian yang terjadi dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan ketika iman kita diuji di tengah pencobaan dan kesulitan kehidupan. Hidup kita dimurnikan dari hal-hal yang kotor atau hal lain yang menghalangi kita untuk menampakkan kemuliaan Tuhan Yesus dalam hidup kita dan pengharapan akan warisan surgawi yang disediakan bagi kita. Dengan demikian Tuhan Yesus makin nyata disaksikan lewat hidup kita dan kita makin melihat akan warisan surgawi yang disediakan Allah dan bukan malah makin tertarik akan kefanaan dunia yang berdosa ini.

Maka, bagaimana sikap iman kita ketika ada dalam pergumulan kesulitan hidup? Bukan hal yang salah jika kita meminta kepada Tuhan akan jalan keluar atau penyelesaian ketika dalam kesulitan. Namun, lebih dari itu, apakah kita menyadari akan hal-hal yang justru menghalangi kemurnian iman kita dalam Tuhan Yesus untuk dinyatakan? Mungkin itu sikap kita yang menjadi batu sandungan ketika kita dalam kesulitan, misalnya suka menyalah-nyalahkan orang lain, menjadi tidak sabaran, atau hal lainnya. Bisa jadi keinginan kita yang mulai nekad ingin mengambil jalan-jalan penyelesaian yang sebenarnya tidak sesuai dengan firman Tuhan. Kesulitan dan pencobaan kehidupan terkadang menyatakan hal-hal itu, yang ternyata selama ini seperti kotoran yang menutupi kemurnian iman kita dalam Tuhan Yesus. Ketika kita menyadari akan hal itu, maka apa yang kemudian menjadi permintaan dalam doa kita kepada Tuhan?

Atau bisa jadi hal yang lain, misalnya Tuhan menggerakkan Anda untuk berbuat sesuatu bagi orang lain walau Anda dalam kesulitan. Berbuat baik ketika Anda justru sedang membutuhkan kebaikan, berbagi berkat materi ketika Anda juga butuh kecukupan, atau memperhatikan orang lain yang sama-sama sedang dalam pencobaan kehidupan. Bagaimana kita meresponi akan hal yang Allah ingin kita lakukan itu?

Ketika kita tidak hanya terpaku pada situasi yang sulit atau jalan keluar yang harus segera kita dapatkan, maka kita belajar untuk mengarahkan mata iman kita kepada Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita. Kita belajar menaruh pengharapan dalam hidup ini bukan kepada segala hal yang ada dalam dunia ini, tetapi kepada Tuhan dan pengharapan dalam Dia. Amin.

×

1 Petrus 1 : 4

4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

×

1 Petrus 1 : 7

7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

×

Matius 4 : 23

23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

×

Matius 9 : 35

35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

  1. Refleksikan kembali perasaan dan pikiran Anda ketika mendengarkan firman Tuhan ini di gereja. Apa 1 pesan yang paling Anda ingat dari firman Tuhan ini?
  2. Dalam kesulitan kehidupan yang Anda pernah alami atau sedang alami, apa hal yang paling mendominasi dalam doa Anda kepada Tuhan? Adakah hal lain yang Anda mintakan kepada Tuhan?
  3. Tujuan hidup kita bukan di dunia ini, tetapi warisan surgawi yang dijamin dalam Tuhan Yesus yang diberikan kepada kita. Apakah Anda mengamini hal ini? Bagaimana kita menghidupi kebenaran ini sembari kita masih menjalani hidup di dalam dunia yang berdosa dan fana ini?
  4. Apa peran gereja dan persekutuan saudara seiman dalam membantu Anda untuk menghidupi kebenaran firman Tuhan ini?
Apa yang menjadi komitmen Anda setelah belajar akan firman Tuhan ini?
  1. Doakan anggota GDG Anda agar dalam kesulitan yang mereka alami, mereka tidak kehilangan sukacita pengharapan di dalam Tuhan yang telah menjamin akan warisan surgawi, kehidupan di dalam Tuhan Yesus.
  2. Doakan keamanan kota Surabaya dan Indonesia menjelang pemilihan umum yang akan berlangsung beberapa saat lagi.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah