Kandil Dan Pohon Zaitun

Munculnya orang-orang sukses dengan berbagai prestasi mereka umumnya menarik perhatian dan kekaguman kita. Di tengah rasa kagum tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa kesuksesan seringkali tidak lepas dari peran orang lain di sekitar mereka, baik pasangan, saudara, atau keluarga. Mereka adalah orang-orang “di balik layar” yang terkadang berkorban lebih besar daripada pribadi yang berhasil tersebut.

Begitu pula yang terjadi di dalam kehidupan orang percaya, bukan? Di balik keberhasilan pelayanan seorang anak Tuhan, selalu ada kuasa Tuhan yang menyertai orang tersebut. Itulah yang tampak di kitab Zakaria pasal 4 ini. Penglihatan nabi Zakaria di sini menaruh perhatian pada pembangunan kembali Bait Allah yang dilakukan oleh Raja Zerubabel (Ezr. 5:2). Sejatinya, proses pembangunan ini tidak berjalan lancar karena sekelompok orang menolak pembangunan tersebut. Dalam situasi sulit tersebut, TUHAN menguatkan Zerubabel bahwa pembangunan tetap akan berhasil di bawah pemerintahannya. Kekurangan dan kesulitan yang dialami menjadi bukti serta penegasan bahwa keberhasilan pembangunan Bait Allah semata- mata terjadi karena Roh Allah menyertai mereka. TUHAN sendirilah yang akan bekerja melalui orang-orang pilihan-Nya, yaitu Zerubabel dan Yosua, yang digambarkan sebagai dua pohon zaitun dalam penglihatan ini.

Tantangan dan kesulitan juga tidak terhindarkan pada pelayanan umat percaya masa kini. Ada kalanya perselisihan antar sesama pelayan Tuhan, penolakan orang sekitar, hingga perpecahan dalam jemaat kerap menjadi penghambat nyata yang dialami oleh gereja Tuhan. Meski demikian, kita dapat melihat bahwa pelayanan pekabaran Injil tetap berjalan hingga saat ini. Dalam keterbatasan dan keberdosaan manusia, gereja Tuhan dan komunitas orang percaya tetap berjalan dan menjadi saluran kebaikan Allah dalam kehidupan umat manusia. Inilah yang seharusnya menjadi keyakinan dan pengharapan kita, yaitu bahwa di balik seluruh kehidupan orang percaya, bahkan dalam kegagalan, ada Tuhan dan kebesaran-Nya yang tidak akan meninggalkan kita, umat pilihan-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana selama ini kita menilai keberhasilan pelayanan kita? Sudahkah membawa kita kepada rasa syukur atas kuasa Kristus yang menyertai kita, anak-anak-Nya?

Pokok Doa: Berdoa agar Kristus memberikan sukacita dan kekuatan dalam melakukan setiap hal yang Allah ingin kita kerjakan. Bagi umat Allah supaya tidak mudah putus asa dan mudah menyerah di dalam kehidupan ini.