Kemuliaan Allah Kembali

Sabtu, 3 Juni 2023

“Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.” (Yehezkiel 43:2)


Bacaan hari ini: Yehezkiel 43:1-12 | Bacaan setahun: Yehezkiel 43

Bagian ini adalah penglihatan tentang Bait Suci yang baru yang akan dibangun. Renungan pasal ini adalah tentang pentingnya kehadiran Allah dalam kehidupan umat-Nya. Bait Suci yang baru yang akan Allah bangun ini adalah tempat yang kudus, tempat Dia akan berdiam untuk bertemu dengan umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah ingin hadir dan dekat umat-Nya. Selain itu, Bait Suci ini juga menunjukkan kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji-Nya. Allah selalu menepati janji-Nya dan memberikan berkat-Nya kepada umat-Nya. Oleh karena itu, sebagai umat Allah, kita harus selalu mengandalkan dan percaya pada janji-janji-Nya.

Namun, kehadiran Allah dalam kehidupan umat-Nya juga memerlukan ketundukan dan ketaatan. Seperti diungkapkan dalam ayat 10-12, Allah meminta umat-Nya untuk menyadari segala kesalahannya dan menaati segala perintah Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Allah dalam kehidupan umat-Nya tidak dapat dipisahkan dari ketaatan dan ketundukan umat-Nya kepada-Nya. Dalam kesimpulannya, Yehezkiel 43:1-12 mengajarkan kita tentang pentingnya kehadiran Allah dalam kehidupan umat-Nya, kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji-Nya, dan ketaatan dan ketundukan umat-Nya kepada-Nya. Sebagai umat Allah, kita harus selalu mencari kehadiran-Nya dan memperhatikan perintah-perintah-Nya.

Kehadiran kemuliaan Tuhan ini termanifestasi dalam bentuk suara air terjun yang menderu dan Tuhan berfirman bahwa Dia akan diam dan bertakhta di tengah-tengah umat-Nya. Fungsi Bait Suci akan dikembalikan yaitu sebagai pusat peribadatan bangsa Israel. Hal ini sekaligus sebagai tanda bahwa relasi Tuhan dengan umat-Nya, akan dipulihkan. Pada saat itu, Israel akan malu akan dosa masa lalunya dan berbalik kepada Tuhan. Setiap kita memerlukan Tuhan di dalam hidup kita, namun bukanlah berkat dan kebaikan-Nya saja. Lebih daripada semuanya itu, kita memerlukan relasi dengan Tuhan yang dimulai dari pertobatan di hadapan Tuhan. Mari kita membawa hidup kita dan memohon Tuhan menginsyafkan kita dari segala kejahatan.

STUDI PRIBADI: Apakah ada dosa yang selama ini kita lakukan di hadapan Tuhan dan adakah keinginan hati untuk bertobat?

Pokok Doa: Berdoa jika ada dosa yang sedang kita “nikmati” sehingga kita bisa segera bertobat dan kembali kepada Tuhan.

×

Yehezkiel 43 : 10-12

10 Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait Suci itu kelihatan dan rancangannya.

11 Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

12 Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu."

×

Yehezkiel 43 : 1-12

TUHAN kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan

1 Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur.

2 Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.

3 Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud.

4 Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur,

5 Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN.

6 Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu--orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku--

7 dan Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;

8 juga tidak dengan meletakkan ambang pintu mereka dekat ambang pintu-Ku atau mendirikan tiang-tiang pintu mereka dekat tiang-tiang pintu-Ku, sehingga hanya dinding yang memisahkan Aku dari mereka. Mereka menajiskan nama-Ku yang kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang keji, maka dari itu Aku menghabiskan mereka dalam amarah-Ku.

9 Sekarang, mereka akan menjauhkan ketidaksetiaan mereka dan mayat raja-raja mereka dari pada-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.

10 Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait Suci itu kelihatan dan rancangannya.

11 Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

12 Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu."

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *