Sabtu, 13 Mei 2023
“Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.” (Yehezkiel 9:6b)
Bacaan hari ini: Yehezkiel 9:1-11 | Bacaan setahun: Yehezkiel 9
Yehezkiel 9 : 1-11
Orang-orang fasik di Yerusalem dibunuh
1 Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: “Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!”
2 Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.
3 Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
4 Firman TUHAN kepadanya: “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.”
5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!” Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
7 Kemudian firman-Nya kepada mereka: “Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!” Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.
8 Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati–waktu itu aku tinggal di belakang–aku sujud dan berseru, kataku: “Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?”
9 Jawab-Nya kepadaku: “Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak, sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya.
10 Karena itu Aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; kelakuan mereka akan Kutimpakan atas kepala mereka.”
11 Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya: “Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku.”
Perjalanan kehidupan seringkali memperlihatkan bahwa apa yang kita lakukan, suatu saat kita juga menuainya. Dinamika ini menunjukkan bahwa Allah memperhatikan setiap detail kehidupan umat manusia. Supaya manusia disadarkan untuk selalu waspada dengan tindakannya.
Yehezkiel menyampaikan penghukuman yang TUHAN lakukan atas Yerusalem. Kekejian telah mereka lakukan dimulai dari para pemimpin dan tua-tua Israel sampai dengan rakyat, mereka semuanya telah berlaku tak senonoh di hadapan TUHAN. Maka Allah murka di dalam kecemburan dan kekudusan-NYA, mengatakan: “Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.” TUHAN menjatuhkan hukuman atas Israel tanpa belas kasihan. Mereka yang masih setia kepada perintah dan ketetapan TUHAN ditandai supaya terluput dari hukuman yang dahsyat itu. Kemudian TUHAN undur dari Bait Suci yang merupakan lambang kehadiran TUHAN yang kudus. Setelah itu, TUHAN menimpakan hukuman-NYA tanpa merasa sayang dan tanpa belas kasihan atas orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil serta perempuan-perempuan sebab TUHAN telah meninggalkan Yerusalem. Kesudahan Yerusalem telah tiba dan TUHAN akan menghakiminya sesuai dengan perbuatan mereka.
Melalui pengalaman hidup Israel, kita diingatkan bahwa keadilan TUHAN menuntut adanya pertanggungjawaban dari setiap umat-NYA dan tidak ada seorangpun yang dapat lepas dari penghukuman yang sangat dahsyat ini. Bahkan Yehezkiel berdoa bagi bangsanya dan berseru, “Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?” Namun TUHAN menolak permintaan Yehezkiel karena keberdosaan mereka sudah banyak. TUHAN akan mengakhiri kecongkakan mereka. Hanya mereka yang setia yang terluput dari penghukuman Allah dan umat-NYA akan mengetahui bahwa: AKU lah TUHAN yang adil.
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah begitu murka terhadap umat Allah yang telah dipilih-Nya? Mengapa Allah murka kepada kita? Maukah kita bertobat, hidup berkenan kepada-Nya?
Pokok Doa: Berdoa supaya umat Allah hidup berjaga-jaga dengan segenap hati menyadari kehadiran-Nya. Berdoa bagi Gereja Tuhan supaya tetap setia memberitakan kebenaran -Nya meskipun menghadapi situasi yang sulit.
Yehezkiel 8 : 17-18
17 Lalu firman-Nya kepadaku: "Kaulihatkah itu, hai anak manusia? Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan perbuatan-perbuatan kekejian yang mereka lakukan di sini, bahwa mereka memenuhi tanah ini dengan kekerasan dan dengan itu terus menyakiti hati-Ku? Sungguh, mereka berkelakuan tak senonoh di hadapan-Ku.
18 Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka."