Sabtu, 8 April 2023
“Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena ... ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Aku-lah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Ku sukai, demikianlah firman TUHAN.” (Yer. 9:24)
Bacaan hari ini: Yeremia 9:23-26 | Bacaan tahunan: Yeremia 9
Yeremia 9 : 23-26
Mengenal Allah adalah kebahagiaan manusia
23 Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”
25 “Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya:
26 orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya.”
Yeremia 9
1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!
2 Sekiranya di padang gurun aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia.
3 Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal.
4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
7 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: “Sesungguhnya, Aku mau melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
8 Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya.
9 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?
10 Menangis dan merintihlah karena gunung-gunung, dan merataplah karena padang rumput di gurun, sebab semuanya sudah tandus sampai tidak ada orang yang melintasinya, dan orang tidak mendengar lagi suara ternak; baik burung-burung di udara maupun binatang-binatang, semuanya telah lari dan sudah lenyap.
11 Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala; Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, tidak berpenduduk lagi.”
Diancam dengan keruntuhan dan pembuangan
12 Siapakah orang yang begitu bijaksana, sehingga ia dapat mengerti hal ini, orang yang telah menerima firman dari mulut TUHAN, supaya ia dapat memberitahukannya? Apakah sebabnya negeri ini binasa, tandus seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang melintasinya?
13 Berfirmanlah TUHAN: “Oleh karena mereka meninggalkan Taurat-Ku yang telah Kuserahkan kepada mereka, dan oleh karena mereka tidak mendengarkan suara-Ku dan tidak mengikutinya,
14 melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para Baal seperti yang diajarkan kepada mereka oleh nenek moyang mereka.
15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan memberi bangsa ini makan ipuh dan minum racun.
16 Aku akan menyerakkan mereka ke antara bangsa-bangsa yang tidak dikenal oleh mereka atau oleh nenek moyang mereka, dan Aku akan melepas pedang mengejar mereka sampai Aku membinasakan mereka.”
17 Perhatikanlah! Panggillah perempuan-perempuan peratap, supaya mereka datang, dan suruhlah orang kepada perempuan-perempuan yang bijaksana, supaya mereka datang!
18 Biarlah mereka bersegera dan meratap karena kita, supaya mata kita mencucurkan air mata, dan kelopak mata kita melelehkan air!
19 Sebab terdengar ratapan dari Sion: Wahai binasalah kami! Kami sangat dipermalukan! Sebab kami harus meninggalkan negeri ini, karena rumah-rumah kediaman kami dirobohkan orang.
20 Maka dengarlah firman TUHAN, hai perempuan-perempuan, biarlah telingamu menerima firman dari mulut-Nya; ajarkanlah ratapan kepada anak-anakmu perempuan, dan oleh setiap perempuan nyanyian ratapan kepada temannya:
21 “Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan;
22 mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan.”
Mengenal Allah adalah kebahagiaan manusia
23 Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”
25 “Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya:
26 orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya.”
Sewaktu kita berjalan di tepi pantai, selain menikmati suasana laut dan ombak, maka di sepanjang perjalanan kita akan melihat jejak kaki kita. Terkadang jejak kaki kita akan terhapus oleh ombak. Gambaran ini juga mengingatkan kita bahwa ada banyak hal yang dapat kita lakukan dan kerjakan sepanjang kehidupan kita, namun ada juga hal-hal yang tidak memiliki nikai kekekalan, dan mudah hilang begitu saja dalam hidup ini.
Perjalanan hidup bangsa Israel, umat Allah, dalam menaati pimpinan Allah adalah kisah perjalanan penuh perjuangan. Mulai dari mereka keluar Mesir, berperang melawan bangsa yang menghalangi perjalanan mereka, pergumulan dengan segala macam persoalan masa depan, bahkan ketika mereka juga harus hidup dalam masa-masa pembuangan Babel. Namun dalam perjalanan hidup mereka sebagai umat Allah, Allah tidaklah pernah meninggalkan mereka. Itu semata-mata karena kasih setia Allah kepada umat-Nya, walaupun mereka telah berlaku tidak setia kepada Allah dalam banyak hal. Mereka tidak pernah mau belajar bahwa ketika mereka tidak setia kepada Allah, itu berarti mereka sedang memisahkan diri dari Allah. Mereka lebih suka bersandar atau berharap kepada dewa-dewa yang disembah bangsa lain, mereka lebih suka bergantung pada kekuatannya, kekayaannya bahkan kebijaksanaannya sendiri. Oleh sebab itu, Yeremia mengingatkan supaya mereka kembali untuk mengenal Allah. Mengenal Allah berarti menerima, memahami, mengakui dan menaati segala perintah-Nya. Dengan demikian mereka juga menyatakan kepada semua orang bahwa, “Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi.” Bahkan Yeremia menyatakan firman Tuhan bahwa, “Sungguh, semuanya itu Kusukai.”
Di tengah kesibukan dan persaingan hidup yang sangat berat hari ini, marilah kita belajar untuk hidup semakin mengenal Allah yang kita percayai di dalam Yesus Kristus. Seorang yang mengenal Allah maka hidupnya akan diwarnai oleh kasih setia, keadilan dan kebenaran. Ingat, hidup mengenal Allah adalah pola kehidupan yang menyenangkan hati Allah sendiri.
STUDI PRIBADI: Apakah kita rindu untuk hidup serupa Kristus? Apa saja yang menghalangi kita untuk hidup serupa Dia?
Pokok Doa: Berdoa bagi pertumbuhan iman umat Allah, agar melalui segala macam pergumulan hidup, mereka semakin mengenal Allah. Bagi pemimpin Gereja serta negara kita, menyatakan kasih setia, keadilan dan kebenaran.
Yeremia 6 : 14
14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Yeremia 6 : 20
20 Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.