Rabu, 23 November 2022
“Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!” (Mazmur 54:7)
Bacaan hari ini: Mazmur 54:1-9 | Bacaan setahun: Mazmur 54-55
Mazmur 54 : 1-9
Doa dalam menghadapi musuh
1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud, (54-2) ketika orang Zifi datang mengatakan kepada Saul: “Daud bersembunyi kepada kami.” (54-3) Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!
2 (54-4) Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
3 (54-5) Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. Sela
4 (54-6) Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.
5 (54-7) Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!
6 (54-8) Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN.
7 (54-9) Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, dan mataku memandangi musuhku.
Mazmur 55
Doa minta tolong terhadap musuh
1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud. (55-2) Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku, janganlah bersembunyi terhadap permohonanku!
2 (55-3) Perhatikanlah aku dan jawablah aku! Aku mengembara dan menangis karena cemas,
3 (55-4) karena teriakan musuh, karena aniaya orang fasik; sebab mereka menimpakan kemalangan kepadaku, dan dengan geramnya mereka memusuhi aku.
4 (55-5) Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.
5 (55-6) Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku.
6 (55-7) Pikirku: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
7 (55-8) bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
8 (55-9) Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai.”
9 (55-10) Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan, sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan dalam kota!
10 (55-11) Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;
11 (55-12) penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.
12 (55-13) Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia.
13 (55-14) Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku:
14 (55-15) kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.
15 (55-16) Biarlah maut menyergap mereka, biarlah mereka turun hidup-hidup ke dalam dunia orang mati! Sebab kejahatan ada di kediaman mereka, ya dalam batin mereka.
16 (55-17) Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku.
17 (55-18) –Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.
18 (55-19) Ia membebaskan aku dengan aman dari serangan terhadap aku, sebab berduyun-duyun mereka melawan aku.
19 (55-20) Allah akan mendengar dan merendahkan mereka, –Dia yang bersemayam sejak purbakala. Sela Karena mereka tidak berubah dan mereka tidak takut akan Allah.
20 (55-21) Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya;
21 (55-22) mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.
22 (55-23) Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
23 (55-24) Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu tidak akan mencapai setengah umurnya. Tetapi aku ini percaya kepada-Mu.
Kesetiaan adalah sebuah karakter yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya dalam relasi kehidupan sehari-hari, bahkan dalam dunia kriminal yang terorganisir seperti Mafia dan Yakuza, kesetiaan adalah harga mati. Seorang yang didapati berkhianat pasti akan diganjar dengan aniaya yang mengerikan – tidak hanya sebagai bentuk hukuman, tetapi juga sebagai peringatan bagi anggota lain agar tidak ada lagi yang mencoba berkhianat di kemudian hari. Hanya saja, sayangnya, kesetiaan dalam konteks kehidupan mereka itu tidak berjalan beriringan dengan kebenaran.
Pada bacaan kita hari ini, kita melihat bahwa kesetiaan dan kebenaran TUHAN Allah tengah dikontraskan dengan ketidaksetiaan kaum Zifi. Kaum Zifi sebenarnya adalah saudara satu suku dengan Daud. Akan tetapi, alih-alih membela dan melindungi Daud dari kejaran Saul dan tentaranya, mereka ternyata malah berkhianat dan melaporkan keberadaan Daud yang ada di tengah mereka (ay. 1-2).
Apakah Daud kecewa? Walaupun tidak tersurat, dengan jelas tersirat bahwa Daud menyikapi hal tersebut dengan bijak di dalam iman. Daud mengarahkan pandangan, harapan, dan permohonannya kepada TUHAN Allah (ay. 3-7). Di sini Daud memberi sebuah teladan yang penting bagi kita, bahwasanya kesulitan apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita perlu mengarahkan diri kita hanya kepada TUHAN Allah! Kebenaran lain yang bisa kita renungkan adalah, dalam bahasa penulisan asli Kitab Mazmur (bahasa Ibrani), kata “kesetiaan-Mu” (‘emeth) yang dipakai di ayat 5 memiki spektrum arti berpadanan dengan “benar/dapat dipercaya/sungguh-sungguh”. Dalam hal ini, Daud nampaknya memberi alasan atau pembenaran mengapa kita harus meneladaninya (maksudnya mengapa kita harus menaruh iman percaya dan pengharapan kita hanya kepada TUHAN Allah yang setia). Faktanya, Daud menyatakan dengan jelas, Allah kita adalah Allah yang benar, dan dapat dipercaya!
STUDI PRIBADI: Apakah Anda pernah meragukan kebenaran dan kesetiaan TUHAN di tengah badai kehidupanmu?
Pokok Doa: Berdoalah agar TUHAN Allah menolong setiap kita untuk dapat menaruh pengharapan kita hanya kepada-Nya yang setia, benar, dan dapat dipercaya !