Minggu, 16 Oktober 2022
“Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat. Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Mahakuasa.” (Ayub 35:12-13)
Bacaan hari ini: Ayub 35:1-16 | Bacaan tahunan: Ayub 35
Ayub 35 : 1-16
Allah memperhatikan penderitaan manusia
1 Maka berbicaralah Elihu:
2 “Inikah yang kauanggap adil dan yang kausebut: kebenaranku di hadapan Allah,
3 kalau engkau bertanya: Apakah gunanya bagiku? Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa?
4 Akulah yang akan memberi jawab kepadamu dan kepada sahabat-sahabatmu bersama-sama dengan engkau:
5 Arahkan pandanganmu ke langit dan lihatlah, perhatikanlah awan-awan yang lebih tinggi dari padamu!
6 Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?
7 Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?
8 Hanya orang seperti engkau yang dirugikan oleh kefasikanmu dan hanya anak manusia yang diuntungkan oleh kebenaranmu.
9 Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa;
10 tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;
11 yang memberi kita akal budi melebihi binatang di bumi, dan hikmat melebihi burung di udara?
12 Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat.
13 Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Mahakuasa.
14 Lebih-lebih lagi kalau engkau berkata, bahwa engkau tidak melihat Dia, bahwa perkaramu sudah diadukan kehadapan-Nya, tetapi masih juga engkau menanti-nantikan Dia!
15 Tetapi sekarang: karena murka-Nya tidak menghukum dan Ia tidak terlalu mempedulikan pelanggaran,
16 maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian.”
Ketika orang Kristen berdoa, Tuhan mendengar setiap seru doa kita. Secara khusus, ketika kita mengalami penderitaan dan kesusahan, Allah tidak diam dan Ia mendengar kita. Pada Keluaran 2, kita bisa melihat bahwa Tuhan mengindahkan pergumulan umat-Nya. Dalam ayat 24-25, dituliskan disana bahwa: “Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.” Ketika umat-Nya berseru di dalam penderitaan mereka, Tuhan mendengar dan memperhatikan keluh kesah mereka.
Dalam Ayub 35, Elihu juga menyatakan hal yang sama, bahwa ketika umat Allah berseru kepada Tuhan, maka Tuhan mendengar dan melihat penderitaan mereka. Seruan umat Allah sampai ke telinga-Nya dan Ia akan menolong mereka di dalam kesesakan mereka. Kebalikan dari ini, ketika orang-orang jahat berseru kepada Tuhan, teriakan mereka seperti teriakan yang kosong yang tidak dihiraukan oleh Allah (ay. 12-13). Oleh karena itu, ketika melihat sang sahabat, Ayub, yang menderita dan menyatakan diri sebagai orang benar, Elihu mengalami kebingungan dan tidak percaya kepada Ayub. Namun hal yang mengesankan dari diri Ayub adalah keteguhannya untuk menantikan Tuhan. Ayub menanti dengan sabar dan lama, namun nantinya Tuhan menyatakan bahwa dirinya adalah benar dan Tuhan memulihkan keadaannya.
Di tengah penderitaan, kita seringkali kurang bersabar. Di tengah penderitaan, kita ingin agar penderitaan kita segera diangkat oleh Tuhan. Namun seringkali Tuhan mengizinkan orang benar bertahan dalam penderitaan. Ia rindu kita belajar terus menantikan Tuhan dan percaya penuh kepada-Nya. Di tengah segala penderitaan kita sebagai anak Tuhan, tetaplah berharap dan bersandar pada Tuhan. Ada kalanya Tuhan tidak menjawab seruan kita secara langsung. Ada waktu yang Ia izinkan untuk kita lalui untuk berproses di dalam pembentukan Tuhan. Nantikanlah waktu Tuhan karena waktu-Nya adalah yang terbaik bagi setiap Umat-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah kita sedang bergumul dan menantikan jawaban Tuhan di tengah pergumulan kita? Bagaimana kita dapat bersabar menantikan waktu Tuhan dinyatakan?
Pokok Doa: Berdoa untuk Jemaat Tuhan yang sedang sakit, agar di tengah sakit dan penderitaannya, mereka mengalami Tuhan & semakin berpegang teguh kepada-Nya. Gereja Tuhan dapat menjadi Garam dan terang dunia.