Kebesaran Allah

Senin, 17 Oktober 2022

“Allah mengguntur dengan suara-Nya ...; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!” (Ayub 37:5-6)

Bacaan hari ini: Ayub 37:1-24 | Bacaan tahunan: Ayub 36-37

Di dalam dunia kepolisian atau kemiliteran, kita menjumpai seorang perwira berpakaian dinas lengkap, dengan banyak atribut pangkat dan berbagai bintang penghargaan, disematkan berjejer di seragam dinas, sehingga membuatnya berkarisma dan agung di hadapan orang lain. Oleh sebab itu, setiap pembesar, dengan segala otoritas dan pengaruhnya, membuat pengikutnya takjub dan tunduk pada perintah dan kehendaknya.

Gambaran akan kebesaran Allah yang ditunjukkan pada Ayub 37:1-24 tentu sangat memesona dan menakjubkan para pembaca. Allahlah sumber keagungan dan kebesaran. Bagian ini merupakan lanjutan perkataan Elihu (36:1), dimana efek kebesaran Allah bisa dirasakan oleh manusia ciptaan-Nya. Selanjutnya ia berbicara tentang manifestasi alam yang menyatakan kuasa dan keajaiban Tuhan, baik salju, hujan deras, topan, es, awan, kilat yang menyambar-nyambar. Semua kebesaran dan kedahsyatan Tuhan ini seharusnya membuat manusia sadar akan keberadaannya yang fana dan terbatas. Untuk itulah, Elihu dalam penggambaran ini, memohon Ayub untuk mengakui segala kelemahan dan keterbatasannya di hadapan Allah. Ayub didorong untuk menyadari ketidakmengertiannya akan maksud Allah serta mengagumi Allah yang sempurna. Ini pemahaman Elihu dan seakan-akan mewakili Allah menyatakan kebesaran-Nya bagi Ayub yang sedang mengalami penderitaan. Dalam pandangan Elihu, Ayub tidak berhikmat di saat berhadapan dengan Allah dan segala kebesaran-Nya.

Elihu menyampaikan kekaguman manusia secara umum terhadap kebesaran Allah. Namun apabila dipelajari lebih dalam, menurut Elihu apa yang dialami Ayub bukan bagian dari kebesaran Allah. Meskipun demikian, Allah hendak menyatakan kasih dan kemurahan bagi hamba-Nya, Ayub. Allah tidak pernah bersalah dalam setiap keputusan dan kehendak-Nya, karena Allah yang Empunya segala sesuatu dan Allah berdaulat di atas segala sesuatu. Untuk dapat memahami kebesaran Allah, memang pikiran manusia yang terbatas sangat sulit menggambarkannya secara jelas dan spesifik, namun bagian umat-Nya adalah tetap memercayai bahwa hidup ini ada di dalam kendali tangan-Nya yang penuh kasih dan kuasa.

STUDI PRIBADI: Apa yang kita pahami mengenai kebesaran Allah? Bagaimana kebesaran Allah menuntun perjalanan kita yang penuh dengan tantangan dan pergumulan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi pergumulan jemaat Tuhan yang sedang sakit & mengalami tantangan iman, Tuhan menyatakan kasih dan pemeliharaan-Nya yang sempurna. Gereja Tuhan tetap menyuarakan kebenaran-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *