Kamis, 19 Agustus 2021
Bacaan hari ini: Amsal 1:1-7 | Bacaan setahun: 1 Yohanes 1, Mazmur 44-45
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7)
Amsal 1 : 1-7
Tujuan Amsal ini
1 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
3 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
4 untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda–
5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan–
6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Mazmur 44
Jeritan bangsa yang tertindas
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran. (44-2) Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar, nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka, pada zaman purbakala.
2 (44-3) Engkau sendiri, dengan tangan-Mu, telah menghalau bangsa-bangsa, tetapi mereka ini Kaubiarkan bertumbuh; suku-suku bangsa telah Kaucelakakan, tetapi mereka ini Kaubiarkan berkembang.
3 (44-4) Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka.
4 (44-5) Engkaulah Rajaku dan Allahku yang memerintahkan kemenangan bagi Yakub.
5 (44-6) Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami, dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami.
6 (44-7) Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan,
7 (44-8) tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.
8 (44-9) Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya. Sela
9 (44-10) Namun Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami kena umpat, Engkau tidak maju bersama-sama dengan bala tentara kami.
10 (44-11) Engkau membuat kami mundur dari pada lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami mengadakan perampokan.
11 (44-12) Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan dan menyerakkan kami di antara bangsa-bangsa.
12 (44-13) Engkau menjual umat-Mu dengan cuma-cuma dan tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penjualan itu.
13 (44-14) Engkau membuat kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.
14 (44-15) Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, menyebabkan suku-suku bangsa menggeleng-geleng kepala.
15 (44-16) Sepanjang hari aku dihadapkan dengan nodaku, dan malu menyelimuti mukaku,
16 (44-17) karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan pendendam.
17 (44-18) Semuanya ini telah menimpa kami, tetapi kami tidak melupakan Engkau, dan tidak mengkhianati perjanjian-Mu.
18 (44-19) Hati kami tidak membangkang dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu,
19 (44-20) walaupun Engkau telah meremukkan kami di tempat serigala, dan menyelimuti kami dengan kekelaman.
20 (44-21) Seandainya kami melupakan nama Allah kami, dan menadahkan tangan kami kepada allah lain,
21 (44-22) masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!
22 (44-23) Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami dianggap sebagai domba-domba sembelihan.
23 (44-24) Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus-menerus!
24 (44-25) Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami?
25 (44-26) Sebab jiwa kami tertanam dalam debu, tubuh kami terhampar di tanah.
26 (44-27) Bersiaplah menolong kami, bebaskanlah kami karena kasih setia-Mu!
Mazmur 45
Nyanyian pada waktu pernikahan raja
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian kasih. (45-2) Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.
2 (45-3) Engkau yang terelok di antara anak-anak manusia, kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya.
3 (45-4) Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan, dalam keagunganmu dan semarakmu!
4 (45-5) Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan! Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat!
5 (45-6) Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja; bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu.
6 (45-7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
7 (45-8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
8 (45-9) Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;
9 (45-10) di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
10 (45-11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
11 (45-12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
12 (45-13) Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
13 (45-14) Keindahan belaka puteri raja itu di dalam, pakaiannya berpakankan emas.
14 (45-15) Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
15 (45-16) Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
16 (45-17) Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh anak-anakmu nanti; engkau akan mengangkat mereka menjadi pembesar di seluruh bumi.
17 (45-18) Aku mau memasyhurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya.
1 Yohanes 1
Kesaksian rasul tentang Firman hidup
1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Allah adalah terang
5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Kitab Amsal merupakan kitab yang berisi hikmat dari Tuhan dan yang sepatutnya dihidupi setiap pembacanya dalam kehidupan mereka. Dalam terjemahan New King James Version, kata “hikmat” dalam Amsal 1:2 ini, ditulis sebagai wisdom (kebijaksanaan), sehingga dapat diartikan: hikmat dan kebijaksanaan tidak dapat dipisahkan, melainkan berkaitan satu sama lain.
Kita tahu bahwa penulis utama kitab Amsal adalah Raja Salomo. Menilik 1 Raja-Raja 3, Salomo berdoa untuk meminta hikmat. Dapat kita bayangkan betapa pentingnya hikmat tersebut sehingga seorang raja pun memintanya kepada Tuhan. Setelah menjelaskan tujuannya menulis Kitab Amsal di ayat 1-6, Salomo lantas menekankan dalam ayat 7 bahwa semua tujuan dalam ayat 1-6 dapat dilakukan apabila dimulai dari Tuhan. Ayat 7 berbunyi: “bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.” Kata “takut” yang dimaksud di sini bukanlah perasan takut karena hantu ataupun kondisi bahaya yang tengah mengancam. Kata “takut” ini dapat diartikan sebagai bentuk penghormatan ataupun kekaguman yang mendalam terhadap Tuhan. Selanjutnya, orang yang tidak mau mengandalkan Tuhan dapat dikatakan sebagai orang bebal, yang kehidupannya jauh dari hikmat Tuhan dan bahkan memandang hina hikmat tersebut.
Bagian firman Tuhan ini ingin mengajak umat Tuhan untuk berefleksi. Hendaklah kita sebagai orang percaya, meminta hikmat yang berasal dari Tuhan, hidup takut akan Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Tanpa Tuhan, kita tidak dapat melakukan apa yang memuliakan Tuhan. Selanjutnya, menjadi peringatan yang cukup keras agar kita tidak hidup berdasarkan hikmat dari diri sendiri dan bersandar pada diri sendiri dalam melakukan segala sesuatu. Jadilah orang percaya yang hidupnya bertaut penuh kepada Tuhan, dimulai dari Tuhan, dan hidup berdasarkan hikmat dari Tuhan. Mintalah hikmat kepada-Nya karena Dia adalah Allah yang hidup, Allah yang selalu menyendengkan telinga-Nya untuk mendengarkan seruan kita.
STUDI PRIBADI: Apakah selama ini kita sudah meminta hikmat dari Tuhan dan tetap mengandalkan Tuhan dalam melakukan segala sesuatunya?
Pokok Doa: Berdoalah, agar kita memperoleh hikmat yang datangnya dari Tuhan dan melakukan segala sesuatunya untuk memuliakan Tuhan.