Membalas Kejahatan ?

Jumat, 19 Maret 2021

Bacaan hari ini: 1 Petrus 3:8-12 | Bacaan setahun: Ulangan 19-20, Yohanes 10



“Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9)

Pembalasan yang setimpal merupakan hal yang umum dan dianggap wajar di dalam kehidupan manusia di dunia ini. Memang itulah naluri manusia berdosa, ingin melakukan pembalasan terhadap orang yang sudah berbuat jahat kepadanya.

Petrus menegaskan ajaran yang berbeda dengan pandangan dunia. Petrus menulis: jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Konteks pembaca surat Petrus adalah orang percaya yang mendapatkan perlakuan jahat, dan itulah nasihat Petrus kepada mereka. Tetapi ternyata tidak cukup hanya dengan tidak membalas. Lebih lanjut, Petrus mengatakan: tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati (orang yang telah menyakitimu). Mungkin kita berpikir: tidak membalas saja sudah susah dan sudah baik, tapi kita juga diminta memberkati meraka, ini lebih sulit lagi! Namun itulah standar yang Allah inginkan, kita tidak hanya bertindak pasif dengan tidak membalas, sebaliknya harus bertindak aktif dengan memberkati mereka (TL: memintakan berkat. BIS: memohon berkat dari Allah). Berapa kalikah kita harus melakukannya terhadap orang yang menyakiti kita? Jawabnya adalah: terus-menerus, karena perkataan Petrus ini menggunakan tenses present active participle. Ajaran Petrus ini tentunya sejalan dengan ajaran Tuhan Yesus, yakni “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:44), dan yang digemakan Paulus, “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!” (Roma 12:14). Jika kita melakukan hal ini, maka akan mendatangkan berkat bagi orang yang berbuat jahat, maupun bagi diri kita sendiri. Kita pasti akan merasakan damai sejahtera, terhindar dari melakukan dosa karena kita membalas kejahatan dengan kebaikan.

Jadi, apakah kita harus membalas kejahatan? Ya! Namun balaslah kejahatan dengan kebaikan! Apakah mudah? Mungkin tidak mudah bagi kita, tapi dengan pertolongan Tuhan pasti kita bisa melakukannya, karena itulah yang Tuhan kehendaki. Namun yang juga penting dari diri kita adalah kemauan dan kerendahan hati kita.

STUDI PRIBADI : Apakah membalas kejahatan dengan kebaikan adalah hal yang sulit bagi kita? Bila sulit, mari melihat apa yang Kristus lakukan saat Ia disakiti sedemikian rupa.

Pokok Doa : Berdoalah agar setiap anak Tuhan mau menerapkan hidup yang penuh kasih dan damai dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukannya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *