Iman Yang Teruji

Rabu, 10 Februari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 11:7 | Bacaan setahun: Imamat 8-10, Markus 13



“Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera ...; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.” (Ibrani 11:7)

Ujian seringkali menjadi sesuatu yang mengerikan dan menakutkan, tetapi ujian diperlukan supaya kita menjadi lebih baik lagi. Dalam kehidupan iman juga demikian, ujian bertujuan supaya kita bertumbuh dan menjadi pengikut Kristus yang lebih baik lagi.

Penulis Ibrani pada nas hari ini menonjolkan salah satu tokoh Perjanjian Lama, yakni Nuh. Di tengah segala angkatan yang bobrok, Nuh dicatat memiliki iman kepada Tuhan. Tuhan memanggil Nuh untuk membangun bahtera bagi dia dan keluarganya. Di dalam Kejadian 6, Nuh dicatat bahwa ia hidup benar dan tak bercela di hadapan Allah. Sama halnya dengan Henokh, ia juga dicatat sebagai orang yang hidup bergaul dengan Allah (Kej. 6:9). Tuhan berfirman kepada Nuh dan ia dengan penuh ketaatan melakukan perintah Tuhan (Kej. 6:22). Ia belum melihat air bah itu datang, tapi dengan penuh iman ia melakukan apa yang Allah perintahkan. Di sini, Nuh menunjukkan imannya kepada Tuhan. Iman yang bukan hanya disandarkan kepada bukti dan hal-hal yang terlihat (ay. 7), tetapi iman yang tidak meragukan Allah yang berfirman kepadanya. Penulis Ibrani berkata karena iman, Nuh taat dan diselamatkan beserta dengan keluarganya. Iman bukanlah sesuatu yang lahir dari hal-hal yang terlihat, Yesus bahkan pernah berkata bahwa, “berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20:29).

Iman menuntut kita untuk lebih mempercayai Allah dan firman-Nya daripada sekadar pancaindra dan penglihatan kita. Ketika Tuhan berfirman bahwa Ia akan memelihara kita, adakah kita mau percaya walaupun kita belum melihat jalan-Nya? Ketika Tuhan berfirman bahwa Ia akan menyertai kita, adakah kita mau melepaskan kekuatiran kita dan percaya kepada-Nya? Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia, adakah kita mau taat kepada Tuhan walau jalan ke depan tak jelas adanya? Iman kepada Tuhan seringkali diuji, bahkan ketika kita tidak dapat melihat jalan-Nya; adakah kita mau belajar percaya kepada Tuhan? Ia pemegang hidup kita, mari belajar beriman kepada-Nya.

STUDI PRIBADI:
(1) Apakah perintah Tuhan yang Anda pernah terima namun Anda belum menaatinya?
(2) Adakah kita dipanggil untuk melayani Tuhan lebih lagi?

Pokok Doa : Berdoalah untuk para misionaris di ladang misi, baik itu di dalam negeri Indonesia dan juga di luar negeri, agar Tuhan jaga dan juga pelihara mereka setiap hari.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *