Beragama Demi Tuhan

Rabu, 14 Februari 2024

“Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:17, 18)


Pembahasan: Matius 6:17-18 | Bacaan setahun: Matius 6:16-18

Secara mayoritas, orang Indonesia mengaku beragama. Oleh sebab itu, hidup beragama sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita bangsa Indonesia. Bahkan ada sebagian orang yang mempraktikkan kehidupan beragamanya secara terang-terangan di ranah publik, supaya orang lain tahu mereka beragama dan “taat” menjalankan ajaran agama mereka. Jadi, kita perlu memahami apa yang menjadi tujuan kita untuk hidup beragama.

Bagian Firman Tuhan yang kita bahas hari ini juga mengangkat salah satu aktivitas rohani atau “ritual agama”, yaitu berpuasa. Isu ini diangkat karena orang-orang Yahudi pada masa itu memiliki kebiasaan berpuasa, setidaknya seminggu dua kali, hari Senin dan Kamis; belum lagi ditambah puasa-puasa lain yang berkaitan dengan perayaan tertentu seperti Yom Kipur (Hari Raya Perdamaian). Yang menjadi masalah ialah, mereka suka memamerkan puasa mereka di hadapan publik. Tujuannya adalah untuk memamerkan “kesalehan” dan “kekudusan” agar mendapatkan pujian dan pengakuan sebagai orang saleh dan taat pada aturan dan ajaran agama. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus mengingatkan motivasi yang tidak kudus dari disiplin rohani mereka. Dalam konteks inilah Tuhan Yesus mengingatkan, berpuasa bukanlah untuk dilihat orang, bahkan sebisa mungkin puasanya harus disembunyikan, ada tertulis: “Apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa.” Sebaliknya biarlah hanya Bapa di sorga yang ada di tempat tersembunyi yang mengetahuinya. Dengan demikian, “maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Kata “hanya” menegaskan biarlah Allah menjadi satu-satunya pribadi yang tahu, disenangkan dan dimuliakan melalui disiplin rohani kita.

Sampai hari ini, ketika kita melakukan segala macam kegiatan rohani, pernahkah kita mengevaluasi diri, apakah kita sedang mencari perkenanan Allah atau manusia. Carilah Allah demi perkenanan-Nya semata, bukan pujian dan pengakuan manusia.

STUDI PRIBADI: Apakah yang membuat kita ingin dipuji oleh orang lain? Bagaimana kita melakukan segala kegiatan rohani dan kesalehan kita dengan baik dan benar?

Pokok Doa: Berdoa untuk jemaat Tuhan agar memahami pentingnya puasa sebagai salah satu disiplin rohani, dan juga terdorong untuk dengan setia menjalankannya dengan motivasi dan sikap hati yang benar.

×

Matius 5 : 43

43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

×

Matius 5 : 14

14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

×

Matius 5 : 39

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

×

Matius 5 : 28

28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

×

Markus 10 : 13-16

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Matius 19 : 13-15

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

×

Matius 5 : 22c

22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

×

Matius 23 : 17

17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?

×

Matius 5 : 23-26

23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *