Kristus Dan Taurat

Selasa, 6 Februari 2024

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17)


Pembahasan: Matius 5:17 | Bacaan setahun: Matius 5:17-20

Pelayanan dan pengajaran Tuhan Yesus yang terkesan kontroversi bagi orang Yahudi zaman itu membuat mereka bertanya-tanya apa Yesus berusaha meniadakan hukum Taurat yang mereka pegang dan taati. Menanggapi hal tersebut, maka Tuhan Yesus memberi statement penegasan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya. Pernyataan ini sangat penting bagi orang-orang Yahudi masa itu, sebab inilah yang membedakan Tuhan Yesus dari nabi-nabi palsu. Karena itu di ayat 18, Tuhan Yesus menegaskan bahwa satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum lenyap langit dan bumi.

Lalu bagaimana cara Yesus menggenapi hukum Taurat? Tuntutan hukum Taurat yang sempurna, yang tidak mungkin bisa dipenuhi manusia, dipenuhi oleh Tuhan Yesus sendiri di dalam diri-Nya. Kita, manusia yang berdosa, yang tidak bisa memenuhi tuntutan kehendak Allah, digantikan oleh Tuhan Yesus yang dengan sempurna telah menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dengan demikian, Yesus menggantikan kita untuk menanggung kutukan hukum Taurat melalui kematian-Nya, sebagaimana tertulis dalam Galatia 3:13, “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”

Lalu apa respons kita? Yang pertama, pemberian hukum Taurat ataupun hukum Tuhan menyadarkan kita akan keberdosaan dan ketidakmampuan kita memenuhi standar pembenaran Allah, tetapi kita telah menerima anugerah-Nya, sehingga kita dibenarkan bukan karena apa yang kita lakukan melainkan karena apa yang Kristus telah lakukan bagi kita. Betapa besar anugerah yang telah kita terima dari-Nya! Karena itu, sudah selayaknyalah kita hidup dalam ucapan syukur atas kasih karunia-Nya. Kedua, kita memang tidak mampu menaati seluruh perintah Allah, tetapi ini bukan berarti kita dibebaskan Kristus untuk kemudian bebas hidup dalam ketidaktaatan, melainkan kita diberikan sebuah paradigma baru untuk hidup taat bukan secara lahiriah, melainkan ketaatan yang lahir dari hati yang sudah dilahirbarukan Tuhan. Kita memang tidak dibenarkan oleh karena menaati hukum Tuhan tetapi kita menaati hukum Tuhan karena kita sudah dibenarkan. Kiranya Tuhan menolong kita sekalian.

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan memberi hukum Taurat kepada manusia padahal Tuhan tahu dengan jelas bahwa manusia tidak mungkin bisa memenuhi tuntutan hukum Taurat?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar jemaat Tuhan boleh mensyukuri karya penebusan yang telah Kristus lakukan dengan hidup dalam ketaatan kepada perintah Allah.

×

Matius 5 : 18

18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

×

Galatia 3 : 13

3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

×

Markus 10 : 15-16

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Yakobus 4 : 7

7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *