Ringkasan Khotbah
4 Februari 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Pembawa Damai
Matius 5 : 9
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Dalam rangkaian khotbah Tuhan Yesus di atas bukit terdapat 8 ucapan bahagia (Mat. 5:3-12), yang dikenal dengan sebutan dalam bahasa Inggrisnya “beatitudes.” Salah satunya mengajarkan: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (ay. 9). Untuk memahami ucapan bahagia ini, kita perlu mengetahui latar belakang para pendengar dan tujuan Tuhan Yesus menyampaikan ajaran-Nya.
Para Pendengar
Siapakah para pendengar khotbah Tuhan Yesus saat itu? Berdasarkan catatan Matius 4:23-25, Tuhan Yesus berkeliling di seluruh Galilea. Di wilayah itu Tuhan Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang yang sakit maupun kerasukan setan. Maka banyak orang berbondong-bondong mengikuti Tuhan Yesus. Mereka datang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem dan dari Yudea maupun dari seberang sungai Yordan. Mereka adalah orang-orang yang tertarik pada ajaran Tuhan Yesus dan mukjizat yang kerjakan-Nya. Mereka adalah orang-orang Yahudi yang merindukan kedatangan Mesias. Dalam komentari Injil Matius D. A. Carson menduga, sekalipun mereka bukan para murid yang solid, tetapi mereka adakah orang-orang yang sedang mengidentifikasikan dirinya sebagai pengikut Yesus. Kita tidak tahu apa motif mereka mengikuti Tuhan Yesus. Namun mereka telah tertarik kepada Tuhan Yesus karena mujizat yang dilakukan-Nya. Jika ini benar, maka kemungkinan besar mereka ingin mengikut Tuhan Yesus karena sejumlah alasan-alasan tertentu yang mereka harapkan dari-Nya. Merespons keinginan mereka untuk mendengar dan mengikuti Tuhan Yesus, hal itu telah menjadi kesempatan yang baik bagi Tuhan Yesus menyampaikan khotbah di atas bukit yang berada di wilayah Galilea.
Tujuan Yesus Menyampaikan Ucapan Bahagia
Jika mencermati daerah asal mereka yang mengikuti dan tertarik pada pengajaran Tuhan Yesus saat itu, dapat disimpulkan bahwa mereka berasal dari berbagai golongan strata sosial dan religi. Kepada mereka Tuhan Yesus memberika pengajaran yang berbeda dari yang mereka sering dengar pada masa itu. Itulah sebabnya kesan mereka setelah mendengar pengajaran Tuhan Yesus di atas bukit adalah sangat baik dan takjub, sebab Tuhan Yesus mengajar mereka dengan otoritas dan tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka (ay. 28-29). Mengenai 8 ucapan bahagia yang Tuhan Yesus ajaran, James Bryan Smith berpendapat, bahwa ajaran ini bukanlah suatu perangkat nilai-nilai kehidupan yang memisahkan antara orang kaya atau orang yang miskin, melainkan ajaran yang memberikan pengharapan dan kesembuhan bagi mereka yang termarjinalisasi dan mempraktekkan nilai-nilai kerajaan Allah.
Pembawa Damai
Salah satu ucapan bahagia yang kita bahas saat ini adalah “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. Apa itu pembawa damai? Arti pembawa damai dalam ucapan bahagia ini bukanlah seseorang yang secara sengaja menghindari atau melarikan diri dari persoalan, agar tidak terjadi keributan dan pertengkaran. John MacArtur menjelaskan, bahwa seorang pembawa damai sejati (alkitabiah) tidak akan menyelamatkan status quo. Ia tidak mengatakan, “Saya tahu orang tersebut melakukan kesalahan, namun saya lebih memilih situasi damai saja. Saya hanya ingin menjaga perdamaian.” Sikap ini adalah penolakan membawa damai atau menghindari persoalan. Arti pembawa damai adalah menyelesaikan konflik dengan kebenaran, sambil membawa kebenaran Tuhan. Jika dua orang bertengkar, itu pasti karena dosa. Hilangkan dosa dan pertarungan pasti akan berakhir. Satu-satunya pembawa damai sejati di dunia ini adalah mereka yang membawa manusia kepada kebenaran, kepada standar kebenaran Allah. Karena itu kita tidak bisa menjadi pembawa damai kecuali kita mengikuti enam ucapan bahagia yang pertama. Jadi, pembawa damai adalah seseorang yang menghadirkan damai bagi pihak-pihak yang bertentangan tanpa kehilangan kebenaran Allah. Lebih dari itu, kita yang telah diperdamaikan dengan Allah karena dosa-dosa kita, maka kita pun perlu menjadi pembawa damai Kristus bagi mereka yang menjadi seteru Allah agar di dalam Kristus mereka diperdamaikan dengan Allah. Maukah Anda menjadi pembawa damai bagi sesama dan damai Kristus bagi mereka yang masih menjadi seteru Allah (orang yang belum mengenal keselamatan di dalam Kristus)?.
Matius 5 : 3-12
3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Matius 5 : 9
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Matius 4 : 23-25
Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang
23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Matius 5 : 28-29
28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
1 Petrus 4 : 10
10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
1 Korintus 12 : 4
4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
1 Korintus 12 : 7
7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
1 Korintus 12 : 25-26
25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
1 Korintus 14 : 1-19, 26
Sekali lagi tentang karunia Roh
1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?
8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?
9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
10 Ada banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.
12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.
18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.
19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.
Efesus 4 : 11-12
11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
1 Petrus 4 : 11
11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
1 Korintus 12 : 11
11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
- Apa yang berkesan dari khotbah Minggu ini tentang “pembawa damai” yang Anda dapatkan, entah itu ilustrasinya, pembahasannya, atau sesuatu yang memberkati diri Anda!?
- Apakah yang menjadi alasan mendasar bahwa orang Kristen harus menjadi pembawa damai?
- Pernahkah Anda menjadi pembawa damai? Masihkah Anda melakukannya atau pernah juga gagal? Coba sharingkan keberhasilan dan kegagalan Anda menjadi pembawa damai!
- Apa penyebab utama orang Kristen gagal menjadi pembawa damai?
- Ucapkanlah syukur karena melalui Kristus, Bapa telah mendamaikan diri-Nya dengan kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.
- Saling mendoakan agar Anda dapat menjadi pembawa damai di mana pun Anda berada.
- Berdoalah untuk pertumbuhan rohani dan karakter anggota GDG.