RINGKASAN KHOTBAH
15 OKTOBER 2023
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Kisah Para Rasul 4 : 12
Kita sering kali terjebak dalam sebuah ironi! Mengapa? Untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmaniah, seperti pakaian, makanan, rumah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, kita sangat berusaha keras untuk mendapatkannya. Kita rela menghabiskan waktu, tenaga, bahkan rela kehilangan relasi dengan anggota keluarga untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga benarlah pepatah ini: “Orang bekerja tidak kenal waktu siang atau malam.”
Memperhatikan kebutuhan jasmani tidaklah salah. Namun kehidupan kita bukan perkara jasmani saja, tetapi juga perkara rohani. Ironisnya perkara rohani sering kali menjadi bagian hidup yang terabaikan dan kurang mendapatkan perhatian serius daripada perkara-perkara jasmani. Contohnya, kita rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan makanan favorit kita atau makanan yang sedang viral. Kita juga rela berdebat dengan teman kita hanya untuk menentukan rawon manakah yang paling enak atau sesuai selera kita. Namun sayangnya untuk urusan rohani atau keselamatan jiwa, banyak orang yang kurang memperhatikannya secara serius, bahkan dengan ringannya mereka berkata: “semua agama sama saja, agama-agama itu mengajarkan perbuatan baik, mereka juga menuntun orang menuju ke surga! Seperti pepatah yang mengatakan “Banyak jalan menuju Roma, demikian pula banyak jalan menuju ke surga!?
Sebagai murid Kristus, jika kita berpikir demikian, maka itu menunjukkan bahwa kita tidak atau kurang serius terhadap keimanan atau keselamatan jiwa kita. Perhatikanlah perkataan Petrus di hadapan mahkamah agama orang Yahudi saat itu, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis. 4:12). Pertama, perkataan ini menegaskan bahwa di luar Kristus tidak ada keselamatan (in Christ alone). Kedua, perkataan ini bukan disampaikan Petrus di depan orang yang tidak beragama. Sebaliknya, Ia justru menyampaikan kebenaran tentang Yesus Kristus di hadapan pemuka agama orang Yahudi, atau di depan mahkamah agama.
Keberanian Petrus ini menunjukkan betapa seriusnya perkara rohani atau keselamatan jiwa manusia. Jika “benar” keselamatan itu bersifat relatif dan terdapat di semua agama-agama di dunia, maka perkataan Petrus tersebuat tidak memiliki arti penting, atau hanyalah sebuah arogansi rohani. Jika “benar” keselamatan dimiliki oleh semua agama, maka kita dapat mencampuradukan semua agama atau menyisakan hanya satu agama saja dalam dunia, itu tidak mempengaruhi keselamtan manusia, sebab semua agama memiliki jalan keselamatannya.
Namun kenyataannya tidak seorang penganut agama manapun yang setuju mencampuradukan semua agama atau menyisahkan hanya satu agama saja dalam dunia ini. Sikap ini membuktikan bahwa setiap agama berbeda satu dengan lainnya, dan anggapan semua agama memiliki jalan keselamatan atau cara berbeda menuju surga merupakan pandangan yang berkontradiksi di dalamnya, atau sebuah pemikiran yang menyesatkan. Sebaliknya, klaim Petrus terhadap kepastian keselamatan hanya di dalam Kristus mendorong kita untuk memperhatikannya secara serius. Mengapa keselamatan hanya di dalam Kristus saja, dan tidak yang lain?
Pertama, Petrus adalah saksi mata kebangkitan Yesus Kristus (1Kor. 15:5). Mengapa ini penting? Karena perubahan hidup para murid, termasuk Petrus untuk kembali mengikut Kristus dan menjadi saksi-Nya, dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, karena Kristus benar-benar bangkit. Pauluspun, seorang penganiaya jemaat Kristus, bertobat setelah berjumpa Kristus, memberikan penegasan, jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah iman kita. Namun yang benar adalah Kristus bangkit, sehingga segala ajaran dan pernyataan Kristus tentang diri-Nya adalah benar.
Kedua, Kristus sendiri menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Pernyataan ini menegaskan bahwa keselamatan hanya di dalam Dia saja, tanpa-Nya kita tidak akan berjumpa dengan Bapa dan memiliki kehidupan kekal. Itulah sebabnya Petrus dengan berani menyatakan bahwa di kolong langit ini tidak ada nama lain, kecuali nama Yesus, yang oleh-Nya kita diselamatkan.
Apa respons kita terhadap kebenaran ini? Pertama, marilah kita setia mengikut Kristus dan hidup bagi-Nya. Kedua, beritakanlah keselamatan di dalam Kristus, sebab hanya di dalam Kristus saja manusia berdosa memperoleh pengampunan dan keselamatan jiwa mereka.
Kisah Para Rasul 4 : 12
12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yohanes 14 : 6
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
1 Korintus 15 : 5
5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
Roma 6 : 13
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
- Apakah yang berkesan di hati Anda terhadap khotbah Minggu ini? Apakah ilustrasi atau isi khotbahnya? Coba ceritakan kesan itu kepada rekan Anda!
- Apakah Anda setuju bahwa semua agama adalah sama dan menolong penganutnya untuk menuju surga atau keselamatan bagi jiwa mereka?
- Apakah tidak berlebihan jika orang Kristen mengklaim bahwa keselamatan hanya di dalam Kristus saja dan tidak ada di dalam agama-agama lain? Jelaskan alasannya!
- Apa yang membuat Petrus begitu berani menyatakan bahwa di kolong langit ini tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan? Apa pula yang Anda dapat pelajari dari sikap Petrus ini?
- Setelah mempelajari khotbah Minggu melalui kelompok GDG, apakah yang Anda akan lakukan sebagai respons Anda mengetahui bahwa keselamatan hanya di dalam Kristus?
- Buatlah proyek ketaatan untuk mewujudkan komitmen Anda menjadi pelaku firman Tuhan!
- Berdoalah bagi keberanian rekan-rekan GDG Anda untuk memberitakan Injil keselamatan dalam Kristus kepada orang lain, keluarga atau teman dekat.
- Berdoalah bagi jemaat agar mereka memiliki keyakinan yang teguh dalam Kristus dan tidak mencampuradukan dengan kepercayaan lainnya.