Kebangkitan Orang Mati

Sabtu, 2 September 2023

“Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” (Lukas 20:38)


Bacaan hari ini: Lukas 20:27-40 | Bacaan setahun: Lukas 20

Di dunia kita, ada orang-orang tertentu yang tidak percaya akan hal-hal supranatural. Pada zaman Yesus, orang-orang Saduki tidak percaya kebangkitan orang mati dan keberadaan malaikat. Dengan kepercayaan inilah, mereka bertanya kepada Yesus tentang keanehan konsep kebangkitan orang mati dengan mengkritik hukum pernikahan Levirat (ay. 28-33; bdk. Ul. 25:5; Rut 4:1-12). Hukum ini berbunyi jika seorang pria (A) meninggal tanpa keturunan, saudara laki-lakinya (B) akan mengambil jandanya (X) sebagai istrinya sendiri dan membesarkan anak-anak mereka atas nama A. Begitu seterusnya sampai total ada tujuh pria menikahi X. Orang Saduki bertanya: bagaimana jika X akhirnya meninggal, di dunia lain itu, X akan menjadi istri siapa? Darrell L. Bock menafsirkan bahwa bagi orang Saduki, pertanyaan ini menunjukkan bahwa ada relasi antara kehidupan di dunia lain dengan dunia ini. Dalam ayat 34-38, Yesus menjawab mereka bahwa di dunia lain, tidak ada lagi hubungan keluarga dan tidak ada yang bisa mati lagi karena mereka adalah anak-anak Allah yang akan mengenakan tubuh rohaniah. Alasannya adalah karena Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati (ay. 38; bdk. Kel. 3:2-6).

Penyangkalan terhadap kehidupan setelah kematian adalah penyangkalan yang bersumber dari penyangkalan terhadap Allah yang hidup yang berdaulat membangkitkan orang mati dan memberi mereka tubuh kemuliaan (1Kor. 15:40-44). Penyangkalan terhadap Allah berarti penyangkalan terhadap sumber hidup. Ketika seseorang menyangkal sumber hidup, tetapi ia sendiri masih hidup berarti ia “tidak tahu diri.” Oleh karena itu, percayalah kepada Allah yang hidup yang sanggup menghidupkan orang mati.

Di tengah serbuan kepercayaan yang anti akan hal-hal supranatural, masihkah kita percaya kepada kuasa Allah yang membangkitkan orang mati? Iman ini mengajar kita bahwa tubuh manusia diciptakan Allah dengan sangat baik dan akan segera dipulihkan. Selain itu, iman ini menghibur kita yang sering sakit dan sedang mengalami penyakit yang berat.

STUDI PRIBADI: Sudahkah kita benar-benar percaya kepada Allah yang hidup yang berkuasa membangkitkan orang mati dan memberinya tubuh rohaniah?

Pokok Doa: Berdoalah agar Allah menguatkan dan menghiburkan kita yang lemah ini melalui iman bahwa Allah sanggup membangkitkan orang mati dan memberinya tubuh rohaniah.

×

Lukas 20 : 28-33

28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.

30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,

31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.

32 Akhirnya perempuan itupun mati.

33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."

×

Ulangan 25 : 5

5 "Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar.

×

Rut 4 : 1-12

Rut menjadi isteri Boas

1 Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.

2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka.

3 Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.

4 Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."

5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."

6 Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."

7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.

8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.

9 Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi;

10 juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi."

11 Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem,

12 keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!"

×

Lukas 20 : 34-38

34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,

35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.

36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

×

Lukas 20 : 38

38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

×

Keluaran 3 : 2-6

2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

×

1 Korintus 15 : 40-44

40 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.

41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *