Tuan Yang Murah Hati

Minggu, 6 Agustus 2023

“Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” (Matius 20:15)


Bacaan hari ini: Matius 20:1-16 | Bacaan setahun: Matius 20

Seorang anak yang baru lahir tentu membutuhkan kemurahan kedua orang tuanya. Ia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bantuan orang tua. Ia perlu diberi perhatian lebih untuk menunjang pertumbuhannya. Namun ketika hal ini terjadi dan dialami oleh anak yang lebih tua, seringkali anak tersebut tidak suka atau mengomel karena orang tuanya mengurangi perhatian. Bukannya bersukacita karena ia memiliki saudara, ia malah bersungut-sungut karena kehilangan perhatian orang tuanya.

Tuhan Yesus dalam sebuah perumpamaan-Nya yang disampaikan pada perikop yang kita baca juga menyampaikan hal yang kurang lebih sama dengan kisah di atas. Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Tuan kebun anggur itu bersepakat dengan orang-orang upahan itu bahwa mereka yang bekerja di sana akan di upah sedinar sehari. Ada yang datang jam 9 pagi, 12 siang, dan 3 sore, bahkan ada yang datang jam 5 sore semuanya diberikan upah yang sama. Pekerja yang datang lebih awal merasa tidak adil karena mereka bekerja lebih banyak dengan menerima upah yang sama. Mereka protes kepada tuan itu padahal mereka telah bersepakat upahnya sedinar sehari. Tuan itu menghardik mereka dengan mengatakan, “atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” untuk menunjukkan sikap hati mereka yang salah. Melalui perumpamaan ini, Tuhan Yesus ingin berkata kepada murid-murid-Nya dan semua orang yang mendengar-Nya bahwa alih-alih tidak senang dengan upah tersebut, mestinya setiap orang senang dengan apa yang dilakukan tuan itu, karena setiap orang diizinkan untuk bekerja dan menerima berkat yang sama. Kemurahan yang Tuhan berikan dapat dinikmati semua orang di dalam kebahagiaan tuan yang sama.

Kemurahan Tuhan ditunjukkan melalui anugerah keselamatan yang Ia berikan kepada kita yang mau percaya kepada-Nya, entahkah itu di dalam waktu kehidupan yang masih panjang atau waktu kehidupan yang sudah akan berakhir sebentar lagi. Apapun itu, semua orang diundang masuk dalam kemurahan Tuhan yang tidak terkira itu. Kita wajib bersyukur untuk kemurahan Tuhan itu dan satu lagi, membagikan kemurahan Tuhan itu kepada orang yang belum mendengar dan mengalaminya.

STUDI PRIBADI: Kemurahan Tuhan yang bagaimana yang kita harus beritakan?

Pokok Doa: Berdoa agar setiap orang Kristen diberikan kesempatan untuk mengalami kemurahan Tuhan.

×

Lukas 9 : 29

29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

×

Lukas 9 : 32

32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.

×

Matius 13 : 13-15

13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.

15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.

×

Matius 13 : 5-6

5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

×

Matius 13 : 20-21

20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.

×

Matius 13 : 7

7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

×

Matius 13 : 22

22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

×

Matius 13 : 8

8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

×

Matius 13 : 23

23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

×

Kolose 2 : 7

7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *