6 Agustus 2023

RINGKASAN KHOTBAH
6 AGUSTUS 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

MENJADI PENJALA MANUSIA
Matius 4 : 18-22

Handphone yang saya pegang ternyata bergetar dan berbunyi cukup keras. Rupanya ada panggilan masuk. Saat saya melihat nomernya, ternyata nomer yang tidak saya kenali. Maka ada dua pilihan yang saya bisa ambil saat itu. Pertama, saya akan menjawab panggilan tersebut, meskipun saya belum mengenali si penelpon itu. Atau saya memilih mendiamkannya dan menolak panggilan tersebut, karena saya tidak mengenalinya. Pilihan kedua merupakan respon yang wajar tampaknya. Akan tetapi, tetiba saya berpikir: “Bagaimana kalau Tuhan Yesus sendiri yang memanggil kita saat ini, akankah kita menerima atau menolak panggilan-Nya?”

Hari itu Tuhan Yesus berjalan menyusuri pantai danau Galilea. Ia melihat pemandangan nelayan-nelayan yang sedang bekerja membereskan jalanya setelah semalaman mereka bekerja menangkap ikan di danau tersebut. Tuhan Yesus melihat dua orang bersaudara yang sedang bekerja, Petrus dan Andreas. Maka Ia pun memanggil mereka menjadi murid-murid-Nya. Tuhan Yesus berkata: ““Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Respons Petrus dan Andreas adalah: “Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (ayat 20). Hal yang sama pun Yesus lakukan kepada dua bersaudara yang lain, Yakobus dan Yohanes. Ia memanggil keduanya untuk mengikut Yesus dan menjadi penjala manusia. Respons yang sama pun kita bisa lihat. Keduanya meninggalkan jala dan perahunya lalu ikut Tuhan Yesus.

Apa sebenarnya makna panggilan Tuhan Yesus bagi ke empat orang itu serta bagi kita yang hidup hari ini? “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”. Dari undangan Tuhan ini kita melihat dua hal penting yang ditekankan Tuhan Yesus. Kalimat “Ikutlah Aku” (deute opiso mou, ayat 19a) secara hurufiah berarti “datanglah sesudah Aku” (“come ye after me” – Young’s Literal Translation). Seorang murid akan mengikuti gurunya ke mana saja guru itu pergi. Mereka tinggal bersama-sama, belajar dari sang guru, dan meniru gaya hidupnya. Pendeknya, menjadi murid berarti selalu bersama supaya menjadi sama.

Akan tetapi Tuhan tidak berhenti di sana saja, Ia melanjutkan ke proses berikutnya yakni menjadi penjala manusia. Mereka diperlengkapi supaya bisa menjangkau dan memenangkan orang lain. Ada satu tugas menantang namun mulia nantinya yaitu Amanat Agung yang Tuhan Yesus berikan kepada mereka. Mengikut Tuhan dan menjadi murid Kristus berarti menjalankan misi Tuhan di atas dunia ini. Inilah makna panggilan yang Tuhan Yesus berikan kepada murid-muird saat itu dan tentu saja bagi kita juga di masa kini.

Menarik sekali mengamati respons para murid saat itu. Mereka segera meninggalkan jalanya dan perahunya, bahkan keluarganya untuk menyambut panggilan Kristus tersebut. Kata segera menandakan sebuah tindakan seketika dan tidak menunda-nunda lagi. Ini respons yang tidak umum dilakukan. Pertama, mereka meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan. Tentu saja tidak mudah bagi mereka meninggalkan sesuatu yang berharga, yakni pekerjaan yang mereka geluti saat itu. Kesediaan mereka merupakan sebuah keputusan yang diambil karena mempercayai Tuhan Yesus sepenuh hati. Kedua, mereka meninggalkan keluarga mereka. Bagi Yohanes dan Yakobus itu berarti meninggalkan ayah mereka sementara bagi Petrus meninggalkan keluarganya di rumah. Ini menunjukkan mereka memilih prioritas utama, yakni mengikut Tuhan dna menjadi penjala manusia. Sebuah pilihan yang mengandung risiko tapi berharga untuk diambil, demi Kerajaan Allah.

Antusiasme dan komitmen mereka untuk sungguh-sungguh mengikut Tuhan dan mengikuti proses menjadi penjala manusia kiranya juga menjadi respons kita hari ini. Menjadi orang Kristen yang rajin beribadah memang baik, menjadi murid Kristus dan ikut kelompok pemuridan memang baik. Akan tetapi, Tuhan mau kita maju selangkah lagi dengan menjadi penjala manusia, yaitu mulai menjangkau orang lain yang belum percaya kepada Tuhan dan menjalankan misi Kristus di tengah dunia ini. Sekarang, maukah kita menjawab panggilan Tuhan hari ini? Bersediakah kita mengikut Dia dan menjadi penjala manusia? Jangan tunda lagi panggilan-Nya, mulailah sekarang! 

×

Matius 4 : 20

20 Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

×

Matius 4 : 19a

19a Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku

×

Filipi 3 : 2

2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

×

Markus 7 : 27

27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

×

Galatia 3 : 10

10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

×

Filipi 3 : 3

3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

  1. Apakah artinya panggilan Tuhan Yesus kepada Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes hari itu? Apa artinya panggilan itu bagi kita sekarang?
  2. Apa respons mereka terhadap panggilan Tuhan? Apakah yang melandasinya dan juga konsekuensi dari panggilan tersebut bagi mereka?
  3. Bagaimana seharusnya respons kita sekarang terhadap panggilan Tuhan ini?
  4. Menurut Anda, apakah yang menjadi kendala untuk menjawab panggilan Tuhan hari ini? Bagaimana Anda bisa mengatasinya?
  1. Setelah merenungkan perikop tentang panggilan Tuhan kepada murid-murid hari ini, bagaimana tanggapan Anda?
  2. Tuliskan komitmen yang Anda buat hari ini dalam menanggapi panggilan Tuhan!
Berdoalah agar Tuhan bekerja melalui jemaat GKA Gloria untuk sungguh-sungguh menanggapi panggilan Tuhan, mengikut Tuhan serta menjadi penjala manusia. Berdoa juga agar jemaat GKA Gloria dapat terlibat di dalam pelayanan misi yang ada di gereja masing-masing.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah