Hidup Ini Anugrah, Jangan Sia-siakan

Minggu, 7 Mei 2023

“Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan. Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.” (Rat. 4:1-2)


Bacaan hari ini: Ratapan 4:1-11 | Bacaan setahun: Ratapan 4

Di mata Allah, umat-Nya bagai emas dan batu yang sangat berharga, tetapi sekarang mereka hanya seperti bejana tanah liat murahan. Orang-orang yang terbiasa hidup penuh kemewahan, sekarang ini makan pun tidak bisa, bahkan sedang mati kelaparan. Alkitab mengatakan: “Yang biasa makan yang sedap-sedap, mati bulur di jalan-jalan, yang biasa duduk di atas bantal kirmizi, terbaring di timbunan sampah” (ay. 5). Orang-orang muda yang seharusnya penuh energi dan sehat melakukan banyak hal, namun saat ini yang terjadi adalah mereka seperti mayat berjalan dan mati adalah pilihan terbaik. Bahkan anak-anak sangat menderita karena perbuatan dosa atau kejahatan orang tua mereka (ay. 4, 10). Tuhan tidak bisa berkompromi dengan dosa, Tuhan harus menghukum umat-Nya yang tidak menyembah dan memuliakan Allah selama hidup mereka, sekalipun hati Tuhan sangat sedih ketika Dia melakukan penghukuman-Nya.

Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa hidup yang Tuhan berikan semata-mata adalah anugerah terindah dari Tuhan. Menjadi Kristen, hidup sebagai orang Kristen, adalah langkah bijaksana. Sebagai anak-anak Tuhan yang bijaksana, kita selalu menyertakan Allah dalam tiap perkara yang kita lakukan. Kita akan lebih tertarik kepada kebenaran dan melakukan kehendak Allah, sesuai dengan firman-Nya. Ingat, tujuan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Allah dan menikmati-Nya selamanya. Tujuan keselamatan kita bukan sekadar melepaskan diri dari cengkeraman Iblis, tetapi supaya kita dapat memakai hidup kita untuk sungguh-sungguh menyembah Allah dan hidup bagi kemuliaan Allah. Apabila kita gagal untuk memahami hal ini maka untuk seterusnya penekanan kita akan selalu keliru. Oleh karena hakikat dosa adalah kegagalan untuk mempermuliakan Allah melalui seluruh hidup dan kepunyaan kita, dan setiap orang yang hidupnya tidak mempermuliakan Allah bersalah karena melakukan dosa yang terburuk. Mari kita selalu menyembah, menghormati dan memuliakan Tuhan selama kita hidup, dengan demikian Tuhan pasti akan menyertai dan memberkati kita dan seluruh keluarga kita.

STUDI PRIBADI: Apa dampak perbuatan dosa yang dilakukan umat Tuhan? Apakah tujuan hidup dan keselamatan kita? Bagaimana respons kita atas anugerah yang Tuhan berikan?

Pokok Doa: Doakanlah agar setiap jemaat Tuhan hidup dalam kebenaran dan memuliakan Tuhan dalam kehiduapn mereka.

×

Ratapan 4 : 4

4 Lidah bayi melekat pada langit-langit karena haus; kanak-kanak meminta roti, tetapi tak seorangpun yang memberi.

×

Ratapan 4 : 10

10 Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *