Rabu, 26 April 2023
“Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.” (Yer. 38:6)
Bacaan hari ini: Yeremia 38:1-13 | Bacaan tahunan: Yeremia 38
Yeremia 38 : 1-13
Yeremia dimasukkan ke dalam perigi; ia tertolong oleh Ebed-Melekh
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 “Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya.”
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: “Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan.”
5 Raja Zedekia menjawab: “Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!”
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu–ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja–bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi–pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin–
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
9 “Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota.”
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: “Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!”
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: “Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!” Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
Yeremia 38
Yeremia dimasukkan ke dalam perigi; ia tertolong oleh Ebed-Melekh
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 “Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya.”
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: “Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan.”
5 Raja Zedekia menjawab: “Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!”
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu–ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja–bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi–pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin–
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
9 “Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota.”
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: “Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!”
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: “Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!” Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
Pembicaraan terakhir dengan raja Zedekia
14 Raja Zedekia menyuruh orang membawa nabi Yeremia kepadanya di pintu yang ketiga pada rumah TUHAN. Berkatalah raja kepada Yeremia: “Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu; janganlah sembunyikan apa-apa kepadaku!”
15 Jawab Yeremia kepada Zedekia: “Apabila aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau akan membunuh aku, bukan? Dan apabila aku memberi nasihat kepadamu, engkau tidak juga akan mendengarkan aku!”
16 Lalu bersumpahlah raja Zedekia dengan diam-diam kepada Yeremia, katanya: “Demi TUHAN yang hidup yang telah memberi nyawa ini kepada kita, aku tidak akan membunuh engkau dan tidak akan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu itu!”
17 Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada Zedekia: “Beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Jika engkau keluar menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka nyawamu akan terpelihara, dan kota ini tidak akan dihanguskan dengan api; engkau dengan keluargamu akan hidup.
18 Tetapi jika engkau tidak menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim yang akan menghanguskannya dengan api; dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangan mereka.”
19 Kemudian berkatalah raja Zedekia kepada Yeremia: “Aku takut kepada orang-orang Yehuda yang menyeberang kepada orang Kasdim itu; nanti aku diserahkan ke dalam tangan mereka, sehingga mereka mempermainkan aku.”
20 Yeremia menjawab: “Hal itu tidak akan terjadi! Dengarkanlah suara TUHAN dalam hal apa yang kukatakan kepadamu, maka keadaanmu akan baik dan nyawamu akan terpelihara.
21 Tetapi jika engkau enggan menyerahkan diri, maka inilah firman yang dinyatakan TUHAN kepadaku:
22 Sungguh, semua perempuan yang masih tinggal di istana raja Yehuda digiring ke luar ke hadapan para perwira raja Babel sambil berseru: Engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Tetapi baru saja kakimu terperosok ke dalam lumpur, mereka sudah berpaling pulang.
23 Semua isterimu dan anak-anakmu akan digiring ke luar ke hadapan orang-orang Kasdim itu. Dan engkau sendiri tidak akan terluput dari tangan mereka, tetapi engkau akan tertangkap oleh raja Babel. Dan kota ini akan dihanguskan dengan api.”
24 Lalu berkatalah Zedekia kepada Yeremia: “Janganlah ada orang yang mengetahui tentang pembicaraan ini, supaya engkau jangan mati.
25 Apabila para pemuka mendengar, bahwa aku telah berbicara dengan engkau, lalu mereka datang meminta kepadamu: Beritahukanlah kepada kami apa yang telah kaukatakan kepada raja dan apa yang telah dikatakan raja kepadamu; janganlah sembunyikan kepada kami, supaya engkau jangan kami bunuh!,
26 maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Aku menyampaikan permohonanku ke hadapan raja, supaya aku jangan dikembalikannya ke rumah Yonatan untuk mati di sana.”
27 Memang semua pemuka itu datang bertanya kepada Yeremia, tetapi ia memberi jawab kepada mereka tepat seperti segala yang diperintahkan raja. Maka mereka membiarkan dia, sebab sesuatupun dari pembicaraan itu tidak ada yang diketahui siapapun.
28 Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu sampai kepada hari Yerusalem direbut.
Yang dimaksud perigi dalam bacaan kita ialah sebuah rongga buatan di bawah tanah yang biasanya digunakan untuk menampung air hujan atau aliran dari sumber-sumber air. Kadang-kadang perigi yang kosong dan berlumpur digunakan sebagai penjara (Za. 9:11).
Di dalam perigi seperti inilah Nabi Yeremia dipenjarakan. Apakah kesalahan Yeremia sehingga ia harus mendekam di dalam lubang yang berlumpur dan pengap itu? Yeremia dipenjarakan dalam perigi bukan karena telah melakukan kesalahan atau melanggar hukum, tetapi karena ia menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada orang banyak pada waktu itu. Akibatnya, para pemuka tidak suka terhadap Nabi Yeremia, sehingga mereka sangat menghina dan merendahkannya. Mereka memperlakukan Yeremia bagaikan seorang penjahat dan berniat untuk membunuhnya secara perlahan-lahan dengan cara memasukkannya ke dalam perigi (ayat 1-6). Namun, berkat campur tangan seorang sida-sida Etiopia, yakni Ebed-Melekh dan atas perintah khusus raja, maka Yeremia ditarik dan diangkat dari dalam perigi untuk kemudian ditahan di pelataran penjagaan (ayat 7- 13). Demikianlah Yeremia luput dari usaha orang-orang yang membenci dan menginginkan kematiannya.
Hal ini menegaskan bahwa sesungguhnya Tuhan tidak tidur dan tidak terlelap. Allah tetap melihat dan menjaga hamba-Nya yang mengalami kesesakan dan bahaya oleh karena melayani-Nya. Bahkan, di dalam perkenanan dan kedaulatan-Nya Tuhan dapat memakai orang lain untuk memberikan pertolongan-Nya tepat pada waktunya kepada hamba-Nya, seperti yang dialami oleh nabi Yeremia. Kiranya hal ini menguatkan kita untuk tetap setia melayani-Nya di tengah-tengah kesesakan dan bahaya yang kita hadapi dari orang-orang yang membenci dan menolak pelayanan atau pemberitaan firman Tuhan yang kita sampaikan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Tuhan tidak berdiam, Tuhan selalu memperhatikan dan menolong para hamba-Nya pada saat-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang menyesakan hati Anda di dalam melayani Tuhan selama ini? Apakah yang menjadi kekuatan dan penghiburan Anda dalam menghadapi situasi seperti yang seperti itu?
Pokok Doa: Doakan pelayan Tuhan agar diberikan kekuatan dan semangat untuk tetap setia di dalam melayani-Nya.
Zakharia 9 : 11
11 Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.
Yeremia 38 : 1-6
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 "Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya."
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan."
5 Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!"
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
Yeremia 38 : 7-13
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu--ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi--pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin--
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota."
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.