Masa Depan Yang Baru

Rabu, 22 Maret 2023

“Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!” (Yesaya 48:11)


Bacaan hari ini: Yesaya 48:1-11 | Bacaan setahun: Yesaya 47-48

“Kalau tidak bisa dibina, ya dibinasakan saja.” Tentu, kalimat ini tidak asing. Kalimat ini sering diucapkan ketika seseorang merasa dongkol, jengkel, dan marah karena pribadi yang sulit diberitahu dan dididik. Saking dongkolnya, kita berkata, “Jika memang tidak bisa diberi tahu lagi, ya sudah didiamkan atau dibinasakan saja!” Dapatkah kita bayangkan, bagaimana jika Tuhan yang berkata demikian kepada umat-Nya, kepada kita?

Tuhan sangat mengenal bangsa Israel. Bangsa yang memang sulit sekali diberitahu dan dididik; bangsa yang mengaku umat Tuhan tetapi hidup sangat jauh dari Tuhan, hidup munafik dan tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan (ay. 1-2). Berulang kali Tuhan telah mengingatkan bangsa Israel melalui nabi-nabi utusan-Nya, tapi berulang kali juga bangsa Israel hidup menjauh dari Tuhan. Di tengah keadaan bangsa Israel yang demikian, Tuhan menyatakan kesabaran dan anugerah-Nya. Tuhan terus memberi kesempatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya bagi umat-Nya. Memang Tuhan menghukum bangsa Israel melalui pembuangan, tetapi tujuannya adalah untuk memurnikan bangsa Israel dan membawa bangsa Israel menyadari siapa Tuhan yang mereka sembah (ay. 10). Semua ini Ia lakukan bukan hanya karena Ia ingin menyatakan kemurahan dan belas kasihan-Nya, tetapi karena Ia mau menyatakan kemuliaan-Nya. Tuhan melakukannya untuk menyatakan kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain bahwa Ia adalah Tuhan yang kemuliaan-Nya tidak dapat disandingkan dengan dewa-dewa palsu (ay. 11). Ia mau umat-Nya tidak mendua hati, tetapi kembali dapat menyadari siapa Tuhan yang telah memberi kesempatan kepada mereka untuk berbalik kepada-Nya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga sama seperti bangsa Israel yang sulit diberitahu dan dididik Tuhan? Apa kita juga sama seperti bangsa Israel yang telah berulang kali menolak ajaran, didikan dan belas kasihan Tuhan? Berapa kali Tuhan memberi kesempatan kepada kita? Biarlah kita boleh kembali menyadari siapa Tuhan yang telah memberi kesempatan itu dan biarlah kita dapat menjalani “masa depan” yang baru bersama Tuhan.

STUDI PRIBADI: Adakah teguran Tuhan sering kita abaikan? Adakah dosa yang sering kita lakukan? Sudahkah kita menempatkan Tuhan & kemuliaan-Nya menjadi yang terutama?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan menolong kita untuk kembali kepada Dia dan mintalah agar Tuhan menuntun kita dan mengarahkan mata kita hanya tertuju kepada-Nya, satu-satunya Allah dan Penolong yang sejati.

×

Yesaya 48 : 1-2

1 Dengarlah firman ini, hai kaum keturunan Yakub, yang menyebutkan dirinya dengan nama Israel dan yang adalah keturunan Yehuda, yang bersumpah demi nama TUHAN dan mengakui Allah Israel--tetapi bukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tulus hati--

2 bahkan mereka menyebutkan dirinya menurut kota kudus dan mereka bertopang kepada Allah Israel, TUHAN semesta alam nama-Nya;

×

Yesaya 48 : 10

10 Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.

×

Yesaya 48 : 11

11 Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!"

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *