19 Maret 2023

RINGKASAN KHOTBAH
19 MARET 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

BERJUANG DALAM TEKANAN
Filipi 1 : 27-30

Sesudah menceritakan keadaannya di penjara (1:12-26), Paulus kini beralih menasihati Jemaat. Dari catatan Paulus di ayat 28a, kita melihat bahwa Jemaat Filipi ternyata tengah mengalami permusuhan. Permusuhan ini berasal dari luar komunitas Jemaat dan kemungkinan merujuk apa yang dilakukan oleh orang-orang bukan Yahudi (Komunitas Pagan). Pada masa itu, menjadi orang Kristen memang bisa membawa seseorang ke dalam berbagai permasalahan sosial. Sikap hidup orang Kristen yang unik membuat orang-orang luar kerap menyerang mereka. Bentuk serangan ini bisa bermacam-macam. Dalam taraf yang ringan, mereka dihina, difitnah, dan dituduh yang bukan-bukan (mis. Tuduhan incest, tuduhan kanibal, tuduhan ateis). Dalam taraf yang lebih serius, mereka dikucilkan dan ditekan secara sosial. Puncaknya, mereka tak jarang mengalami kekerasan fisik, diambil hartanya, dipenjarakan, dan mungkin saja dibunuh.

Keadaan demikian tentu tidak mudah untuk dijalani, apalagi bila sebelumnya mereka ada dalam keadaan yang lebih “nyaman.” Akan tetapi Paulus memberi dua alasan mengapa mereka tidak perlu kaget atas apa yang mereka alami. Pertama, menderita bagi Kristus adalah bagian dari panggilan mereka (ay. 29). Paulus jelas memberi tahu mereka bahwa Allah bukan hanya mengaruniakan iman yang membuat mereka bisa percaya kepada Kristus. Nyatanya, Allah juga mengaruniakan kesempatan pada mereka untuk menderita bagi Kristus. Dengan kata lain, penganiayaan mereka bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan tanda bahwa mereka adalah milik Kristus. Penganiayaan bahkan adalah hak istimewa dari Allah, sebab tidak semua orang mendapat hak tersebut.

Kedua, dalam penganiayaan itu mereka berbagi pengalaman dengan Paulus (ay. 30). Ternyata Paulus yang seorang rasul juga mengalami penganiayaan karena Kristus. Karena itu, bukan hal yang mengagetkan bila mereka juga mengalami apa yang Paulus alami. Meski demikian, penganiayaan yang mereka alami juga adalah pengingat bahwa mereka ada di jalan yang benar. Mereka ada di jalan yang sama dengan Paulus, bahkan dengan Yesus sendiri.

Akan tetapi, penekanan Paulus dalam bagian ini bukanlah pada mengapa mereka harus menderita. Sebaliknya, apa yang menjadi perhatian Paulus ialah bagaimana cara hidup mereka di tengah keadaan demikian. Ia menekankan bahwa dalam keadaan demikian mereka tetap harus hidup berpadanan dengan Injil Kristus (ay. 27). Kata “hidup berpadanan” (politeuomai) secara literal berarti hidup sebagai seorang warga negara. Melalui hal ini, Paulus sedang mengingatkan Jemaat Filipi bahwa identitas utama mereka bukanlah warga negara Romawi yang mereka selama ini banggakan. Identitas utama mereka ialah warga Kerajaan Surga. Oleh karena itu, cara hidup mereka jelas harus menunjukkan Injil. Apa yang mereka tampilkan seharusnya bukan etika dan pola pikir dunia, melainkan nilai dan sikap Kerajaan Allah yang mencerminkan pemerintahan Kristus! Dengan bersikap demikian, Paulus menegaskan, mereka bukan hanya menunjukkan tanda penghukuman bagi para penganiaya mereka, tetapi juga tanda keselamatan mereka sendiri (ay. 28).

Hari ini menjadi Kristen juga kerap membawa kita ke dalam kesulitan. Seringkali loyalitas kita kepada Kristus akan membuat kita berkonfrontasi dengan tata cara dan aturan dunia. Akibatnya, kita dibenci, dikucilkan, atau bahkan dianiaya. Di sini Paulus mengingatkan kita agar kita tetap setia pada cara hidup surgawi, mengingat identitas utama kita adalah warga Kerajaan Surga! Terus tampilkan cara hidup ilahi, jangan pernah berkompromi, dan jangan pernah takut menderita demi Kerajaan Allah; itu adalah hak istimewa dari Allah!

×

Filipi 1: 12-26

Kesaksian Paulus dalam penjara

12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,

13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.

14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.

15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.

16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,

17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.

18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,

19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.

20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.

21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik;

24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,

26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.

×

Filipi 1 : 28a

28a dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu.

×

Filemon 1 : 29

29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia

×

Filemon 1 : 30

30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

×

Filemon 1 : 27

27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil

×

Filemon 1 : 28

28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan karena loyalitas Anda pada Kristus? Bagaimana sikap Anda dalam keadaan demikian? Apakah sikap itu mencerminkan nilai-nilai Injil?
  3. Apakah identitas Anda sebagai warga Kerajaan Surga menolong Anda dalam berpikir dan bertindak? Mengapa demikian?
  4. Pernahkah Anda membayangkan kira-kira apa yang para martir gereja awal akan katakan pada kita bila mereka melihat perjuangan kita menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah?
  5. Kita semua pernah gagal menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah. Meski demikian, apa yang Anda upayakan agar Anda tidak kembali jatuh di lubang yang sama?
Coba pikirkan satu bidang di mana Anda kerap gagal menampilkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Apa yang Anda akan lakukan agar Anda berhasil mengatasi masalah tersebut? Tuliskan tekad Anda di tempat atau sarana yang mudah mengingatkan Anda.
  1. Doakan agar setiap anak-anak Allah menyadari identitas utama mereka sebagai warga Kerajaan Surga dan berjuang hidup sesuai identitas tersebut.
  2. Doakan agar Jemaat GKA Gloria tidak menolerir kegagalan mereka menghidupi identitas Injil, melainkan berjuang keras menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah