Keselamatan Israel

Jumat, 10 Maret 2023

“Aku Tuhan penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya.” (Yesaya 27:3)

Bacaan hari ini: Yesaya 27:1-13 | Bacaan setahun: Yesaya 27-28

Ketika saya sedang ada di dalam sebuah mal, saya pernah melihat seorang anak kecil yang tidak taat kepada orang tuanya karena permintaannya tidak dituruti. Kemudian orang tuanya menghukum anak itu dengan keras, seperti memarahi, memukul, bahkan ada juga yang “menyeret” anaknya dengan paksa. Setiap kita bisa jadi pernah berada dalam situasi demikian bersama anak kita. Terkadang orang tua harus mendisiplin anaknya yang mulai tidak taat dan “semaunya sendiri” dengan tujuan supaya anak bisa diarahkan ke hal-hal yang benar. Meskipun orang tua terkesan keras dalam mendisiplin, sesungguhnya dalam sisi yang lain pastilah orang tua itu akan memelihara dan merawat anaknya dengan sepenuh hati karena anaknya adalah kepunyaan ataupun kesayangan orang tuanya.

Gambaran relasi orang tua dan anak juga digambarkan dalam bagian perikop firman Tuhan ini, yakni antara Allah dan umat-Nya. Analogi kebun anggur ini menggambarkan keberadaan umat-Nya yang diperlihara oleh Tuhan. Kebun akan disiram dan dijaga agar tidak rusak adalah gambaran Allah yang memelihara umat-Nya Israel, sekalipun bangsa Israel seringkali menduakan Tuhan. Namun Allah yang kasih tidak akan pernah berhenti hanya pada hukuman kepada umat-Nya, melainkan Allah selalu menjaga dan memelihara, yang digambarkan dengan menyiram kebun anggur dalam bagian ini. Hal ini untuk mengingatkan umat Israel akan Allah yang adalah Tuhan mereka. Ketika bangsa Israel bertobat dan kembali mengingat kebaikan Allah dalam hidup mereka, maka ada janji penyertaan dan berkat Tuhan yang akan tercurah bagi umat-Nya dengan memberikan kemenangan atas musuh-musuh mereka.

Marilah kita merenungkan kasih Allah melalui keselamatan yang Ia berikan di dalam Yesus Kristus, sehingga kita bisa terus meyakini bahwa Allah yang sama juga akan memelihara setiap kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita dalam segala pergumulan hidup kita.

STUDI PRIBADI: Gambaran Lewiatan dalam bagian perikop ini secara spesifik ditujukan kepada siapa dan untuk apa?

Pokok Doa: Bersyukur untuk keselamatan yang Tuhan berikan dalam hidup kita, dan mintalah perlindungan Tuhan agar hidup kita selalu menjadi hidup yang kudus dan berkenan di hadapan Allah.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *