Kamis, 9 Maret 2023
“Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal.” (Yesaya 26:4)
Bacaan hari ini: Yesaya 26:1-21 | Bacaan setahun: Yesaya 26
Yesaya 26 : 1-21
Nyanyian puji-pujian karena kelepasan dan penghakiman yang diberikan Allah
1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: “Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.
2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
4 Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
5 Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu.
6 Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”
7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.
8 Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.
9 Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.
10 Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan TUHAN.
11 Ya TUHAN, tangan-Mu dinaikkan, tetapi mereka tidak melihatnya. Biarlah mereka melihat kecemburuan-Mu karena umat-Mu dan biarlah mereka mendapat malu! Biarlah api yang memusnahkan lawan-Mu memakan mereka habis!
12 Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.
13 Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya nama-Mu saja kami masyhurkan.
14 Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka.
15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan-Mu; Engkau telah sangat memperluas negerinya.
16 Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.
17 Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN:
18 Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia.
19 Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.
20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.
Tahukah kita negara mana yang memiliki pertahanan terkuat di dunia? Ya, jawabannya masih tertuju pada Amerika Serikat (AS). Amerika Serikat mempunyai kekuatan militer dan peralatan lengkap, menjadi sebuah pertahanan yang terbaik dalam menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya. Namun demikian, sekalipun AS memiliki kekuatan pertahanan yang paling kokoh dari seluruh dunia, hal ini tidak membuat AS luput dari hal-hal yang mengerikan, seperti teror bom dan kerugian akibat perang. Di sini kita belajar bahwa kekuatan yang hanya didasarkan pada kekuatan manusia, bersifat sementara. Maka, bagian firman Tuhan ini mengingatkan setiap kita akan kekuatan Allah sebagai hal yang ultimat yang seharusnya kita andalkan.
Melalui perikop ini, penulis ingin menggambarkan kekuatan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah adalah berasalkan dari pertolongan Allah. Ayat 1-4 menjelaskan pujian atas keselamatan dan keamanan yang umat-Nya dapatkan oleh karena perlindungan Allah. Ayat 5-6 menggambarkan pertolongan Allah terhadap musuh-musuh yang menghadang. Ayat 7-9 menggambarkan umat yang berjalan bersama dengan Allah melalui masa-masa kelam. Ayat 10-18 menggambarkan pemeliharaan Allah sebagai bagian dari kebaikan Allah atas umat-Nya. Ayat 19-21 menggambarkan sukacita atas pembebasan dan harapan umat Allah di sepanjang zaman.
Seperti umat Israel yang kuat bukan karena usaha mereka melainkan pertolongan Allah, demikian seharusnya setiap kita meminta kekuatan dan pertolongan yang berasal dari Allah sendiri. Jika saat ini kita sedang dalam pergumulan, jangan lupa untuk menyandarkan segala pergumulan dan kesulitan kita pada Allah, Sang sumber kekuatan. Jangan juga melupakan Tuhan jika kondisi kita pada saat ini sedang baik-baik saja, sebab itu semua adalah berasal dari kuat dan pertolongan Tuhan. Marilah kita mengucap syukur sebab kita memiliki Allah yang kuat, yang senantiasa menolong dan membuka jalan untuk setiap pergumulan kita. Tetap andalkan Tuhan yang adalah sumber kekuatan di hidup kita.
STUDI PRIBADI: Apakah maksud gambaran kebangkitan dari kematian yang dicatat dalam ayat 19?
Pokok Doa: Mintalah kepada Tuhan agar kita dapat diberikan kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidup kita (terutama pergumulan yang berat untuk ditanggung secara pribadi).