5 Februari 2023

RINGKASAN KHOTBAH
5 FEBRUARI 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

KEJARLAH KASIH – KEBENARAN – KEKUDUSAN

Bacaan Alkitab: Amsal 21:21; Ibrani 12:14b

Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan.

Amsal 21 : 21

kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan

Ibrani 12 : 14b

Kasih, kebenaran, kekudusan merupakan core value (nilai inti) dari gereja kita GKA Gloria, yang selama ini mungkin jarang dikhotbahkan atau diajarkan, sehingga tidak banyak dari jemaat maupun pengurus yang mengetahuinya. Karena itu di awal tahun ini mimbar Gloria telah mengkhotbahkan tentang visi misi dari gereja kita, dan pada hari ini, akan disampaikan tentang core value gereja kita. Apa perlunya sih untuk menyampaikan core value atau nilai inti dari sebuah gereja atau lembaga? Dr. Aubrey Malphurs: seorang profesor dari Dallas Seminary, yang banyak menulis buku tentang kepemimpinan gereja atau church leadership. Dalam satu bukunya, Ministry Nuts & Bolts, mengatakan bahwa ada 4 konsep dasar pelayanan gereja yang penting, yaitu: Core values – Mission – Vision – Strategy. Dan yang nomor 1 adalah core value. Mengapa core value lebih penting dari yang lain?

Karena core value merupakan ideologi yang khas dari sebuah lembaga atau gereja, ibarat fondasi bagi sebuah rumah. Core value merupakan prinsip dan nilai utama yang menjadi fondasi dari pelayanan atau aktivitas dalam gereja. Keberhasilan atau kegagalan sebuah gereja, seringkali ditentukan apakah core value dijalankan atau tidak oleh anggota maupun pemimpin gereja tersebut. Jadi, core value merupakan budaya atau pedoman yang mem­pengaruhi semua kegiatan dan pelayanan dalam gereja, baik relasi antar pemimpin maupun anggota jemaat, baik dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, penetapan tujuan, sampai pada pengelolahan keuangan gereja.

Jim Collins & Jerry Porras dalam buku mereka “Good to Great” mengadakan sebuah survey kepada beberapa perusahaan besar yang langgeng (survive) seperti: Merck; WalMart, H&P, P&G. Mereka menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan ini bisa survive sampai saat ini, karena mereka mempunyai core value yang mulia bukan hanya sekadar profit oriented. Mari kita pelajari secara garis besar ketiga core value gereja kita yaitu: kasih; kebenaran, kekudusan. Dari kedua ayat Firman Tuhan yang mendasari khotbah hari ini ada kata perintah “kejarlah”. Artinya tentu saja menyuruh kita untuk berusaha mengejar atau mendapatkan: kasih; ke­benaran; kekudusan.

Core value yang pertama adalah kasih. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kasih me­rupakan Hukum Utama (The Great Commandment) dari semua hukum agama Yahudi. “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Mat. 22:37-40). Paulus mengajarkan agar jemaat Korintus yang saling bersaing, untuk dapat mengejar kasih (1 l karunia yang ada (1 Kor 13). Rasul Yohanes juga mengajarkan bahwa kasih adalah sifat Allah, karena itu sebagai anak-anak Allah, kita juga harus memiliki kasih. “setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah. Orang yang tidak mengasihi tidak mengenal Allah karena Allah adalah kasih.” (1 Yoh 4:7b-8). Dan kalau kita mau menjadi gereja yang memuridkan, maka kita harus hidup sebagai murid-murid Kristus yang dapat saling mengasihi, sebagaimana yang diperintahkan oleh Yesus, agar orang-orang non Kristen dapat mengenal kita sebagai murid Kristus. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:34-35).

Core value yang kedua adalah kebenaran. Tuhan Yesus mengajarkan tentang pentingnya kebenaran, yang tidak lain adalah Diri-Nya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6). Tujuan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menyatakan kebenaran, “Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku” (Yoh 18: 37). Jadi jika kita percaya dan menerima Kristus, maka seharusnya kita telah dimerdekakan oleh kebenaran,“kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh 8:32). Namun, bagi yang belum di dalam Kristus, maka kata Yesus mereka tidak mengenal kebenaran, karena dibutakan oleh lblis yang adalah bapa segala dusta (Yoh. 8: 44).

Karena itu sebagai anak-anak Tuhan yang sudah dimerdekakan oleh kebenaran, hendaklah kita hidup dalam kebenaran. Tanggalkan manusia lama kita dan kenakan manusia baru, yang selalu diperbaharui dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Buanglah segala dusta dan berkata-katalah benar seorang kepada yang lain sebagai anggota tubuh Kristus (Ef 4: 24). Hiduplah secara transparan sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8b-9), dengan berikat pinggangkan kebenaran (Ef 6:14). Rasul Yohanes berulang kali menegas­kan agar kita hidup dalam kebenaran dan tidak hidup dalam kegelapan (1 Yoh 1: 6) Hidup dalam kebenaran dan bukan dalam dusta (1 Yoh 2 :21) “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran” (3 Yoh 1:3-4). Raja Salomo juga mengajarkan “Belilah kebenaran dan jangan menjualnya” (Amsal 23:23). Karena begitu pentingnya kebenaran dan kasih ini dalam kehidupan manusia, maka tidak heran kalau raja Salomo menyimpulkan bagi orang yang berusaha menghidupi kebenaran dan kasih, maka mereka sesungguhnya akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan ke­hormatan (Amsal 21:21).

Core value gereja kita yang terakhir adalah kekudusan. Tuhan Yesus dalam salah satu dari 8 Ucapan Bahagia mengajarkan tentang pentingnya kekudusan: “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Mat 5:8). Orang yang kudus hatinya adalah orang yang berbahagia, karena mereka akan mengalami Allah. Hal yang senada juga dikatakan oleh penulis kitab lbrani dalam pasal 12 ayat 14b, yaitu: “Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan”. Jadi kalau kita mau mengalami kehadirat dan kuasa Allah dan kalau kita mau dipakai oleh Allah, maka kita harus hidup kudus. Tanpa kekudusan tak ada kuasa dalam hidup dan pelayanan kita.

Kiranya setiap kita, baik sebagai hamba Tuhan dan majelis, juga pengurus dan pekerja maupun jemaat yang mengaku dirinya sebagai anak Tuhan dan murid Kristus, hendaklah mengejar hidup dalam kasih, kebenaran dan kekudusan. Menghidupi core value ini, baik dalam pelayanan di gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dan keluarga, sehingga menjadi kesaksian yang baik sebagai anak-anak Allah dan murid­-murid Kristus. Tuhan memberkati.

  1. Sejauh apa pentingnya core value dalam sebuah lembaga atau gereja? Bagaimana jika sebuah lembaga atau gereja tidak memiliki atau tidak menjalankan core valuenya?
  2. Apakah makna kasih sebagai core value dari gereja kita? Bagaimana jika tidak ada core value tersebut?
  3. Apakah makna kebenaran sebagai core value gereja kita? Coba diskusikan apakah core value tersebut sudah dihidupi dengan benar oleh para pemimpin dan jemaat gereja?
  4. Apakah pentingnya core value ketiga bagi orang-orang Kristen? Apakah jadinya kalau sebagai orang Kristen tidak hidup dalam kekudusan?
Setelah saudara memahami pentingnya core value gereja bagi setiap anggota Gloria, apakah respon dan komitmen saudara akan Firman Tuhan pada hari ini? ……………………………………………………
  1. Doakan supaya setiap jemaat Gloria yang telah mengikuti ibadah pada hari ini baik onsite maupun onlie dapat benar-benar memahami dan menghidupi ketiga nilai inti dari gereja kita.
  2. Berdoalah kiranya Tuhan memberikan anugerah dan hikmat kepada diri kita untuk dapat menerapkan ketiga nilai inti ini dalam kehidupan kita bergereja maupun berma syarakat dan secara khusus dalam kehidupan kita di tengah keluarga.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah