Jumat, 13 Januari 2023
“Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.” (Mazmur 138:7)
Bacaan hari ini: Mazmur 138:1-8 | Bacaan setahun: Mazmur 137-138
Mazmur 137
Di tepi sungai-sungai Babel
1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
7 Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom, yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan: “Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!”
8 Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami!
9 Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu!
Mazmur 138 : 1-8
Nyanyian syukur atas pertolongan TUHAN
1 Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3 Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
4 Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
5 mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.
6 TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Dalam perjalanan kehidupan di zaman modern ini, kita jumpai bahwa persoalan dan pergumulan hidup, semakin hari semakin berat. Dan, di tengah situasi hidup yang begitu genting, dapat dipastikan bahwa sebagian besar dari kita lebih suka untuk mencari pertolongan dengan cara bersandarkan kepada kekuatan dan kepandaian kita sendiri. Dimana justru pergumulan semakin menjadi berat dan tidak terselesaikan secara tuntas.
Mazmur 138 hendak mengajak pembacanya untuk memahami bahwa kita perlu datang kepada Bait Allah untuk mengucap syukur kepada TUHAN yang berkuasa atas segala sesuatu, baik yang di bumi maupun di sorga. Di dalam KEDAULATAN TUHAN lah, Pemazmur memohon pertolongan-Nya. Pada saat itu, ia mengalami tekanan dan kesesakan yang disebabkan oleh musuh-musuhnya, seperti dikatakan, “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku” (ay. 7). Pertolongan TUHAN datang tepat pada waktu yang TUHAN tentukan sebab IA tidak menunda-nunda untuk menyatakan kasih setia-Nya kepada setiap umat-Nya yang berseru kepada-Nya. Semua hanya bagi kemuliaan nama TUHAN. Kasih setia TUHAN tidak hanya sebatas pada saat TUHAN memanggil orang-orang pilihan-Nya; kasih setia-Nya terus mengarahkan, menunjukkan dan menuntun umat-Nya sehingga beroleh kelepasan. Maka Pemazmur datang ke Bait Allah dengan penuh ucapan syukur atas kasih setia-Nya yang tak habis-habis setiap hari bagi setiap orang yang berharap hanya pada-Nya. Sebab kasih setia TUHAN untuk selama-lamanya, ayat 8, “TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu.”
Pribadi Allah yang tidak pernah berubah, menunjukkan bahwa kasih- Nya juga tidak pernah berubah, dan yang dapat menjadi pengharapan bagi setiap orang yang menanti-nantikan pertolongan TUHAN. Oleh sebab itu, Pemazmur memuji-muji kebesaran Tuhan untuk menjadi teladan bagi kita yang juga menjadi Umat-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang menghalangi kita untuk memuji-muji Allah dalam kehidupan ini? Siapakah fokus utama kita ketika menghadapi pergumulan yang berat dalam hidup ini?
Pokok Doa: Berdoalah bagi pertumbuhan rohani jemaat Tuhan, agar mereka mengalami penyertaan Allah dalam hidupnya. Bagi gereja Tuhan, di tengah dunia yang tidak menentu, memancarkan kasih Tuhan bagi lingkungannya.