Allah Tidak Berubah

Kamis, 22 Desember 2022

“Tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.” (Mazmur 102:28, TB)

Bacaan hari ini: Mazmur 102:1-29 | Bacaan setahun: Mazmur 102

Kepribadian dan jati diri seseorang sangat dipengaruhi lingkungan di mana ia bertumbuh. Ini mencakup keluarga, sistem kepercayaan, interaksi sosial, pengetahuan, dan sebagainya. Menurut naturnya, manusia memang akan selalu mengalami perubahan fisik, emosi, maupun rohani. Secara fisik, manusia akan bertambah renta dan mengeriput, serta lebih rentan akan penyakit. Secara emosi, ia mudah diombang-ambingkan oleh situasi hidup, pengalaman, dan kondisi sekitar. Secara rohani, ia dapat mengalami kemerosotan atau juga pertumbuhan iman.

Berbeda dengan manusia, TUHAN adalah ALLAH yang tidak berubah, yang tidak dipengaruhi apapun di luar diri-Nya. TUHAN tetaplah sama, dari kekal hingga kekal seperti pujian yang dinyanyikan pemazmur. Pemazmur percaya kepada Tuhan yang tidak berubah itu. Dalam doanya, ia menyebut diri sebagai orang sengsara dan mengakui pergumulan mengikut Tuhan itu tidak mudah. Namun, dalam situasi demikian, pemazmur tidak menjadi goyah. Ungkapan ‘turun-temurun,’ ‘selamanya,’ ‘tetap sama,’ menunjukkan keyakinannya tentang SIAPA Tuhan yang ia percayai, yaitu TUHAN semesta alam yang kekal dan tidak pernah berubah.

Ketidakberubahan Allah seharusnya menjadi jaminan dan dasar iman yang kokoh bagi orang percaya. Ia tetap berkuasa dari dulu, sekarang, dan sampai selamanya. Bahkan, Ia juga memegang teguh janji-Nya dan takkan mengingkarinya. Penggenapan janji-Nya, melalui kedatangan-Nya sebagai Manusia dalam Yesus, menjadi bukti yang tidak terbantahkan. Itu sebabnya penulis Ibrani dengan yakin menegaskan, “Yesus Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8, BIS). Tuhan tidak pernah berubah, dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Amin! Manusia berubah, itu pasti! Kita akan mengalami kemerosotan badani dan kelemahan fisik. Akan tetapi, itu tidak berarti orang percaya juga mengalami kemerosotan rohani. Percaya kepada Allah yang tidak berubah semestinya membawa orang percaya makin bertumbuh di dalam iman kepada-Nya, serta mengalami pembaharuan batiniah dari hari ke hari.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah fakta bahwa Tuhan itu tidak berubah memengaruhi iman Anda?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap kita semakin bertumbuh dalam iman dan diberikan keberanian menceritakan tentang Tuhan yang tidak berubah itu kepada orang lainnya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *