Raja Yang Kudus

Selasa, 20 Desember 2022

“Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!” (Mazmur 99:5)

Bacaan hari ini: Mazmur 99:1-9 | Bacaan setahun: Mazmur 98-99

Kehidupan orang percaya yang telah ditebus oleh Kristus seharusnya terus menunjukkan kekudusan. Sayang, banyak orang sering lupa bahwa hidup kudus ialah hal yang harus terus-menerus dikerjakan atau dirawat dengan serius. Mazmur 99 ini mengingatkan bahwa Tuhan adalah Raja yang kudus dan Ia mau umat-Nya hidup dalam kekudusan. Kekudusan memang selalu dikaitkan dengan keadaan tidak berdosa. Namun, kekudusan juga berarti terpisah atau dikhususkan untuk sebuah hal tertentu. Demikianlah kehidupan kita yang didesain untuk hal tertentu, sebagai gambar dan rupa Allah, hidup menaati Tuhan dan menolak dosa.

Tuhan bukan hanya Raja yang kudus. Ia juga adalah Raja yang besar dan tinggi mengatasi segala bangsa. Itu sebabnya seluruh bangsa gemetar dan menaikkan syukur bagi nama-Nya. Tuhan kuat dan mencintai hukum; Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan. Luar biasanya, Tuhan yang sedemikian dahsyat ini juga bersedia berkomunikasi dengan umat-Nya. Ia berkomunikasi melalui para nabi dan para imam (di antaranya ialah Musa, Harun, dan Samuel) dengan bermacam cara. Mereka juga menjadi alat penyambung lidah Tuhan bagi umat-Nya, sehingga umat Allah mengetahui perintah dan ketetapan Tuhan bagi mereka. Sekalipun umat Tuhan tidak selalu sempurna melaksanakan seluruh perintah Tuhan, Tuhan berkenan mengampuni mereka dengan tetap bertindak adil atas perbuatan mereka (ay. 6-8).

Sebagai bentuk final kasih-Nya, Allah hadir untuk mendemonstrasikan pengampunan dan keadilan-Nya. Janji keselamatan Allah digenapi melalui kehadiran bayi Kristus di Betlehem, sedangkan keadilan Allah dinyatakan ketika Kristus menjadi penanggung hukuman dosa manusia, sekaligus menjadi kesempatan—kepada setiap orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi,–untuk mendapatkan pengampunan dosa dan dikuduskan hidupnya. Tindakan ini memberikan kesempatan kepada setiap manusia untuk kembali meninggikan dan menyembah Tuhan dalam kekudusan karena Tuhan adalah kudus.

STUDI PRIBADI: Apakah Anda telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, Juruselamat Anda secara pribadi? Bagaimana cara Anda tetap menjaga komitmen untuk hidup kudus?

Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Allah dapat terus berjuang hidup dalam kekudusan dan tidak meremehkan panggilan ini. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *