Selasa, 20 Desember 2022
“Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!” (Mazmur 99:5)
Bacaan hari ini: Mazmur 99:1-9 | Bacaan setahun: Mazmur 98-99
Mazmur 98
Saat penyelamatan sudah dekat
1 Mazmur. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
4 Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
5 Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
6 dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!
7 Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!
8 Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
9 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Mazmur 99 : 1-9
TUHAN, Raja yang kudus
1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!
4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.
5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
6 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka.
7 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
8 TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka.
9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!
Kehidupan orang percaya yang telah ditebus oleh Kristus seharusnya terus menunjukkan kekudusan. Sayang, banyak orang sering lupa bahwa hidup kudus ialah hal yang harus terus-menerus dikerjakan atau dirawat dengan serius. Mazmur 99 ini mengingatkan bahwa Tuhan adalah Raja yang kudus dan Ia mau umat-Nya hidup dalam kekudusan. Kekudusan memang selalu dikaitkan dengan keadaan tidak berdosa. Namun, kekudusan juga berarti terpisah atau dikhususkan untuk sebuah hal tertentu. Demikianlah kehidupan kita yang didesain untuk hal tertentu, sebagai gambar dan rupa Allah, hidup menaati Tuhan dan menolak dosa.
Tuhan bukan hanya Raja yang kudus. Ia juga adalah Raja yang besar dan tinggi mengatasi segala bangsa. Itu sebabnya seluruh bangsa gemetar dan menaikkan syukur bagi nama-Nya. Tuhan kuat dan mencintai hukum; Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan. Luar biasanya, Tuhan yang sedemikian dahsyat ini juga bersedia berkomunikasi dengan umat-Nya. Ia berkomunikasi melalui para nabi dan para imam (di antaranya ialah Musa, Harun, dan Samuel) dengan bermacam cara. Mereka juga menjadi alat penyambung lidah Tuhan bagi umat-Nya, sehingga umat Allah mengetahui perintah dan ketetapan Tuhan bagi mereka. Sekalipun umat Tuhan tidak selalu sempurna melaksanakan seluruh perintah Tuhan, Tuhan berkenan mengampuni mereka dengan tetap bertindak adil atas perbuatan mereka (ay. 6-8).
Sebagai bentuk final kasih-Nya, Allah hadir untuk mendemonstrasikan pengampunan dan keadilan-Nya. Janji keselamatan Allah digenapi melalui kehadiran bayi Kristus di Betlehem, sedangkan keadilan Allah dinyatakan ketika Kristus menjadi penanggung hukuman dosa manusia, sekaligus menjadi kesempatan—kepada setiap orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi,–untuk mendapatkan pengampunan dosa dan dikuduskan hidupnya. Tindakan ini memberikan kesempatan kepada setiap manusia untuk kembali meninggikan dan menyembah Tuhan dalam kekudusan karena Tuhan adalah kudus.
STUDI PRIBADI: Apakah Anda telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, Juruselamat Anda secara pribadi? Bagaimana cara Anda tetap menjaga komitmen untuk hidup kudus?
Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Allah dapat terus berjuang hidup dalam kekudusan dan tidak meremehkan panggilan ini.