Minggu, 18 Desember 2022
“Mari kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.” (Mazmur 95:1)
Bacaan hari ini: Mazmur 95:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 95-96
Mazmur 95 : 1-11
Hormatilah TUHAN dan taatilah Dia
1 Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
2 Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
3 Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
4 Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya.
5 Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya.
6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: “Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku.”
11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”
Mazmur 96
Allah, Tuhan dan Hakim seluruh dunia
1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
2 Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
3 Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.
4 Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.
5 Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.
6 Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
7 Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
8 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
9 Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
10 Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
11 Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya,
12 biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai
13 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Manakah yang lebih mudah kita lakukan: “bersungut-sungut” atau “percaya” kepada Tuhan? Jelas, jawabannya adalah bersungut-sungut! Setiap orang dapat dengan mudah melakukannya! Namun apa yang membedakan kita dengan orang yang tidak percaya keberadaan Tuhan, dengan kita yang percaya kepada-Nya, jika kita sama-sama suka bersungut-sungut?
Bersungut-sungut terhadap Tuhan karena sesuatu yang terjadi tidak terjadi seperti yang kita harapkan merupakan tindakan mencela Tuhan atau menganggap Tuhan itu tidak becus melakukan sesuatu. Itulah sebabnya Tuhan murka terhadap bangsa Israel yang bersungut-sungut kepada-Nya.
Dalam Mazmur 95 ini, pemazmur mengajak kita bukan bersungut-sungut melainkan bersorak-sorai dan bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia adalah Raja semesta alam. Ia melampaui ilah-ilah yang dibuat manusia. Segala sesuatu ada dalam genggaman tangan-Nya. Ia juga memerintah segala yang ada (ay. 1-5). Maka sikap yang tepat bagi umat-Nya adalah: Pertama, berlutut dan sujud kepada-Nya. Sikap ini menunjukkan bahwa kita percaya pada pengaturan Tuhan atas hidup kita. Sikap ini kita lakukan berlandaskan kepercayaan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan Pemelihara hidup. Ia adalah Gembala dan kita adalah kawanan domba-Nya (ay. 6-7). Kedua, jangan mencobai Tuhan dengan tidak percaya firman-Nya. Sejarah umat Israel telah membuktikan hal ini. Ketika mereka tidak percaya pada firman-Nya dan selalu bersungut-sungut kepada Tuhan, maka akibatnya mereka tidak menikmati tempat perhentian yang Tuhan janjikan (ay. 8-11). Bagaimana dengan kita hari ini?
Janganlah menjadi umat Tuhan yang mudah bersungut-sungut! Sebaliknya belajarlah taat dan bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan. Jika Tuhan adalah Pencipta dan Raja semesta alam, mungkinkah Ia berbuat salah dan tidak tahu yang terbaik bagi kita umat-Nya? Mari kita taat dan setia mengerjakan firman-Nya dengan bersorak-sorai dan bersyukur kepada Tuhan.
STUDI PRIBADI: Apa yang membuat seseorang mudah bersungut-sungut? Mengapa Tuhan tidak berkenan kepada umat-Nya yang bersungut-sungut kepada-Nya?
Pokok Doa: Berdoalah bagi pertumbuhan iman jemaat Tuhan, agar mereka dapat merespons situasi hidup mereka dengan tepat sesuai petunjuk firman Tuhan.