Selasa, 29 November 2022
“Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” (Mazmur 65:5)
Bacaan hari ini: Mazmur 65:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 64-65
Mazmur 64
Hukum Allah kepada orang fasik
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (64-2) Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh, jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.
2 (64-3) Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,
3 (64-4) yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,
4 (64-5) untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi; sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.
5 (64-6) Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat, mereka membicarakan hendak memasang perangkap dengan sembunyi; kata mereka: “Siapa yang melihatnya?”
6 (64-7) Mereka merancang kecurangan-kecurangan: “Kami sudah siap, rancangan sudah rampung.” Alangkah dalamnya batin dan hati orang!
7 (64-8) Tetapi Allah menembak mereka dengan panah; sekonyong-konyong mereka terluka.
8 (64-9) Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.
9 (64-10) Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah, dan mengakui pekerjaan-Nya.
10 (64-11) Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.
Mazmur 65 : 1-14
Nyanyian syukur karena berkat Allah
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. (65-2) Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar.
2 (65-3) Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup
3 (65-4) karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya.
4 (65-5) Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.
5 (65-6) Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
6 (65-7) Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;
7 (65-8) Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa!
8 (65-9) Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.
9 (65-10) Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
10 (65-11) Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
11 (65-12) Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;
12 (65-13) tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
13 (65-14) padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.
Dalam Mazmur 65 ini, Pemazmur menaikkan pujian kepada Allah karena tiga alasan utama. Alasan pertama ialah karena pemilihan Allah atas umat-Nya (ay. 2-5). Pemazmur menjelaskan dua bentuk anugerah yang Allah nyatakan. Selain mendengarkan doa yang dinaikkan kepada-Nya, Allah juga mengampuni pelanggaran-pelanggaran manusia (ay. 3-4). Hanya saja, pemazmur memperjelas bahwa anugerah ini tidak akan dinikmati semua orang. Anugerah ini dinikmati hanya oleh mereka yang diundang mendekat dan diam di pelataran Allah (ay. 5). Dengan kata lain, mereka yang menjadi umat Allah.
Alasan kedua adalah karena kekuasaan Allah dalam semesta (ay. 6- 9). Pemazmur menjelaskan: Allah adalah Allah yang menyelamatkan umat- Nya dengan cara ajaib. Nampaknya, ia merujuk pada kisah pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Meskipun demikian, sejatinya Allah bukan hanya berkuasa atas umat-Nya. Kekuasaan-Nya bersifat universal. Tidak heran, Allah menjadi kepercayaan segala ujung bumi. Dalam kekuasaan-Nya, Allah menegakkan gunung serta meredakan deru dan gelombang lautan. Bila demikian, tentu seluruh manusia, di manapun mereka, patut gentar dan tunduk pada-Nya.
Alasan terakhir ialah karena pemeliharaan Allah dalam semesta (ay. 10-14). Allah bukan hanya menopang alam ini, tapi Ia juga memeliharanya. Allah lah yang memperindah dan memberkati alam. Pemazmur menuliskan bahwa Allah lah yang memberi kesuburan pada tanah. Selain itu, Allah jugalah yang memberikan air dengan limpah dan memelihara kehidupan semua makhluk hidup di dunia.
Singkatnya, ada tiga alasan pemazmur memuji Allah: pemilihan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pemeliharaan-Nya. Luar biasanya, hal ini juga Allah nyatakan dalam kehidupan pribadi kita. Ia memilih kita menjadi umat-Nya. Ia menunjukkan, hidup kita ada di dalam kedaulatan-Nya. Bahkan dengan kedaulatan-Nya itu, Ia memelihara hidup kita. Bukankah kita sepatutnya bersyukur dan memuji Allah sama seperti yang dilakukan pemazmur?
STUDI PRIBADI: Pernahkah Anda merasa kagum dengan karya Allah dalam semesta atau dalam hidup Anda? Coba tuliskan dan renungkan.
Pokok Doa: Berdoalah agar anak-anak Tuhan terus berjuang untuk hidup dalam pujian dan hormat pada Allah.