Tuhan, Tolong !

Minggu, 13 November 2022

“Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka.” (Mazmur 39:12)

Bacaan hari ini: Mazmur 39:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 38-39

Penderitaan dan kesesakan hidup serta sakit-penyakit yang tidak kunjung sembuh dapat membuat seseorang mudah menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan TUHAN. Tetapi hidup yang merana dapat membuat seseorang melihat dirinya tidak berguna sehingga timbul perasaan putus asa dan ingin mati.

Pemazmur mengalami hal yang sama. Penderitaan dan kesesakan hidup tidak membuatnya menyalahkan TUHAN; tetapi di tengah-tengah kebisuannya, Pemazmur merasakan penderitaannya semakin berat dan ingin mati rasanya. Hal ini dikatakannya karena ia tidak dapat lagi menahan penderitaannya, masa hidup manusia begitu pendek dan sia-sia, “Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat. Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku; Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” Di dalam keterpurukannya, Pemazmur sadar kepada siapa ia berharap, maka ia memohonkan kelepasan dan pengakuan dosa di dalam doanya kepada TUHAN. Pemazmur tahu bahwa kesalahan yang dibuatnya adalah ia melanggar hukum Allah, “Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka.” Oleh sebab itu, Pemazmur datang kepada TUHAN dengan mengenang kembali kebaikan TUHAN atas hidupnya. Kebaikan TUHAN inilah yang membuat Pemazmur bersyukur dan bersandar penuh kepada TUHAN.

Pada kesempatan ini kita belajar bahwa penderitaan dan keterpurukan hidup sebagai anak-anak TUHAN sesungguhnya menyadarkan kita akan kebaikan TUHAN yang boleh kita lihat dan rasakan selama ini. Sekarang kita beranikan diri datang kepada TUHAN dalam doa memohon kelepasan dari-Nya. Sebab rancangan TUHAN adalah rancangan damai sejahtera bagi yang bersandar penuh kepada-NYA.

STUDI PRIBADI: Apakah yang menjadi beban berat dalam kehidupan kita? Mengapa kita tidak dapat melihat kebaikan Tuhan dalam penderitaan yang kita alami? Sejauh mana kita mempercayai Tuhan dalam setiap langkah kehidupan ini?

Pokok Doa: Berdoa bagi masyarakat Indonesia yang selama ini masih hidup dalam penderitaan. Berdoalah bagi gereja Tuhan, dapat sebagai mercusuar yang memancarkan kebaikan Tuhan bagi mereka yang membutuhkan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *