Selasa, 8 November 2022
“Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:1-2)
Bacaan hari ini: Mazmur 31:1-25 | Bacaan setahun: Mazmur 30-31
Mazmur 30
Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya
1 Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.
2 (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
3 (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
4 (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
5 (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
6 (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”
7 (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.
8 (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:
9 (30-10) “Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?
10 (30-11) Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”
11 (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Mazmur 31 : 1-25
Aman dalam tangan TUHAN
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (31-2) Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
2 (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!
3 (31-4) Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
4 (31-5) Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.
5 (31-6) Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.
6 (31-7) Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN.
7 (31-8) Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku,
8 (31-9) dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.
9 (31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.
10 (31-11) Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah.
11 (31-12) Di hadapan semua lawanku aku tercela, menakutkan bagi tetangga-tetanggaku, dan menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku; mereka yang melihat aku di jalan lari dari padaku.
12 (31-13) Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah.
13 (31-14) Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, –ada kegentaran dari segala pihak! –mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
14 (31-15) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”
15 (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
16 (31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
17 (31-18) TUHAN, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam.
18 (31-19) Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!
19 (31-20) Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!
20 (31-21) Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
21 (31-22) Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!
22 (31-23) Aku menyangka dalam kebingunganku: “Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu.” Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
23 (31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
24 (31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!
Mazmur ini adalah doa Daud. Dia sedang mengalami pergumulan yang membuatnya sangat tertekan, tapi Daud sadar bahwa Tuhan lebih besar dari masalah dan tekanan hidupnya. Daud tidak mau berlarut-larut dalam masalahnya; Daud datang dan berdoa kepada Tuhan dalam iman. Daud yakin, apa pun yang terjadi dalam hidupnya, semuanya ada dalam kedaulatan dan kuasa tangan Tuhan. Daud berkata: “Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung.” Itu artinya sumber pertolongan dan perlindungan Daud hanya ada di dalam Tuhan. Sekalipun dia mempunyai kekuatan, tapi itupun sangat terbatas. Daud sadar, dia butuh Tuhan yang tidak terbatas, Tuhan yang sanggup menolong dan melepaskannya dari penderitaan yang besar sekalipun dan yang akan memberikannya kemenangan. Oleh sebab itu, ketika menghadapi masalah, Daud percaya, berdoa, memuji Tuhan, berharap kepada Tuhan, merendahkan diri di hadapan Tuhan: “Engkaulah Allahku!” (ay. 15). Daud menikmati kehidupan yang sangat indah ketika dia benar-benar menggantungkan hidupnya kepada Tuhan.
Saudaraku, pembacaan dan perenungan firman hari ini mengingatkan dan memberkati kita bahwa pertolongan kita hanya datang dalam nama Tuhan. Kita harus hidup bergantung kepada Tuhan; jangan meratapi setiap pergumulan dan penderitaan. Kita harus percaya bahwa Tuhan mendengar doa-doa kita dan mengabulkannya sesuai dengan waktu dan kehendak- Nya, karena Tuhan tahu yang terbaik untuk diberikan kepada kita, anak-anak-Nya. Kita harus terus berdoa kepada Tuhan. Percayalah, Tuhan lebih besar dari masalah kita. George Mueller mengatakan: “Kesalahan terbesar yang diperbuat anak-anak Allah: mereka tidak terus berdoa; mereka tidak pantang mundur berdoa; mereka tidak tekun berdoa. Kalau mereka menginginkan sesuatu untuk kemuliaan Allah, mereka harus terus berdoa sampai mereka mendapatkannya.” Percayalah, Tuhan adalah Allah yang murah hati dan sangat baik; kepada-Nya kita bisa berdoa. Dia memberikan lebih dari apa yang kita minta dan pikirkan, walaupun sebetulnya kita tidak layak untuk menerimanya. “Tetaplah Berdoa” (1Tes. 5:17).
STUDI PRIBADI: Apakah yang Daud lakukan ketika menghadapi masalah dan penderitaan hidup? Bagaimana dengan kita, apakah yang akan kita lakukan ketika menghadapinya?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar tetap bersandar dan berdoa kepada Tuhan dalam situasi sulit, dan tidak membiarkan diri hanya meratapi diri sendiri dan menyalahkan menyalah-nyalahkan orang lain.