Tuhan Adalah Gembalaku

Jumat, 4 November 2022

“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23:1)

Bacaan hari ini: Mazmur 23:1-6 | Bacaan setahun: Mazmur 23-24

Mazmur 23 adalah mazmur Daud yang menggambarkan relasinya yang begitu pribadi dengan Allah, seperti seorang gembala dan dombanya. “Jika Tuhan adalah gembalaku, maka sebenarnya aku takkan kekurangan.” Mengapa? Gembala yang baik akan memperhatikan kebutuhan domba-dombanya. Ia akan mencari rumput hijau untuk tempat pembaringan dan air yang tenang untuk menyegarkan domba-dombanya. Ia akan menuntun domba-dombanya di jalan yang baik dan tidak mencelakakan. Tuhan menggembalakan umat-Nya dengan memperhatikan kebutuhan mereka. Di dalam Tuhan, umat-Nya menemukan ketenangan, mendapat kelegaan, dan dituntun dalam jalan kebenaran-Nya.

Namun kita juga melihat domba berjalan di dalam lembah kekelaman, seperti hidup kita ada dalam situasi sulit dan gelap. Domba bisa melewati lembah kekelaman karena beberapa alasan. Bisa jadi karena ‘kenakalan’ domba itu sendiri yang tidak menuruti arahan dari gembala, memilih jalan sendiri dalam kebodohannya, lalu tersesat. Alasan lain adalah, gembala memilih melewati jalan yang tidak nyaman itu karena memang itulah yang terbaik. Kita bisa dalam lembah kekelaman karena konsekuensi perbuatan dosa kita sendiri atau karena Tuhan mengizinkannya terjadi dalam hidup kita. Namun penghiburannya adalah walau dalam lembah kelam sekalipun, Gembala yang baik tidak meninggalkan kita. Pemazmur melukiskan bahwa gembala memakai gada dan tongkatnya untuk menjaga dan menarik para dombanya selalu dekat kepadanya di tengah-tengah suasana mencekam. Bukankah itu sebuah penghiburan ketika kita tahu bahwa Allah tidak akan melepaskan kita ketika hidup kita seperti melewati lembah kekelaman?

Jika Allah adalah Gembala kita, maka maukah kita memberi diri untuk digembalakan oleh-Nya? Kita sadar bahwa sebagai umat gembalaan-Nya, kadang kita bisa seperti domba yang mengambil jalan sendiri dan akhirnya tersesat. Maka, maukah kita belajar untuk bersandar kepada kebajikan dan kemurahan Allah setiap hari? Maukah kita dengar-dengaran dengan suara Gembala kita yang selalu mengingatkan kita melalui firman-Nya?

STUDI PRIBADI: Mengapa hidup kita bisa seperti ada dalam lembah kekelaman? Apakah itu berarti Allah tidak menyertai kita?

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan, Gembala kita, dengan membawa komitmen untuk memberikan diri digembalakan oleh-Nya melalui tuntunan firman-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *