Senin, 17 Oktober 2022
“Allah mengguntur dengan suara-Nya ...; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!” (Ayub 37:5-6)
Bacaan hari ini: Ayub 37:1-24 | Bacaan tahunan: Ayub 36-37
Ayub 36
Tujuan sengsara ialah pertobatan
1 Berkatalah Elihu selanjutnya:
2 “Bersabarlah sebentar, aku akan mengajar engkau, karena masih ada yang hendak kukatakan demi Allah.
3 Aku akan meraih pengetahuanku dari jauh dan membenarkan Pembuatku;
4 karena sungguh-sungguh, bukan dusta perkataanku, seorang yang sempurna pengetahuannya menghadapi engkau.
5 Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apapun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi.
6 Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara;
7 Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya.
8 Jikalau mereka dibelenggu dengan rantai, tertangkap dalam tali kesengsaraan,
9 maka Ia memperingatkan mereka kepada perbuatan mereka, dan kepada pelanggaran mereka, karena mereka berlaku congkak,
10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.
11 Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka.
12 Tetapi, jikalau mereka tidak mendengar, maka mereka akan mati oleh lembing, dan binasa dalam kebebalan.
13 Orang-orang yang fasik hatinya menyimpan kemarahan; mereka tidak berteriak minta tolong, kalau mereka dibelenggu-Nya;
14 nyawa mereka binasa di masa muda, dan hidup mereka berakhir sebelum saatnya.
15 Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.
16 Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak.
17 Tetapi engkau sudah mendapat hukuman orang fasik sepenuhnya, engkau dicengkeram hukuman dan keadilan;
18 janganlah panas hati membujuk engkau berolok-olok, janganlah besarnya tebusan menyesatkan engkau.
19 Dapatkah teriakanmu meluputkan engkau dari kesesakan, ataukah seluruh kekuatan jerih payahmu?
20 Janganlah merindukan malam hari, waktu bangsa-bangsa pergi dari tempatnya.
21 Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara.
22 Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia?
23 Siapakah akan menentukan jalan bagi-Nya, dan siapa berani berkata: Engkau telah berbuat curang?
24 Ingatlah, bahwa engkau harus menjunjung tinggi perbuatan-Nya, yang selalu dinyanyikan oleh manusia.
25 Semua orang melihatnya, manusia memandangnya dari jauh.
26 Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.
27 Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan,
28 yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia.
29 Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh di tempat kediaman-Nya?
30 Sesungguhnya, Ia mengembangkan terang-Nya di sekeliling-Nya, dan menudungi dasar laut.
31 Karena dengan semuanya itu Ia mengadili bangsa-bangsa, dan juga memberi makan dengan berlimpah-limpah.
32 Kedua tangan-Nya diselubungi-Nya dengan kilat petir dan menyuruhnya menyambar sasaran.
33 Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya, kalau dengan murka Ia berjuang melawan kecurangan.”
Ayub 37 : 1-24
Kemuliaan Allah di alam semesta
1 “Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar dan melonjak dari tempatnya.
2 Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.
3 Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi.
4 Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.
5 Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita;
6 karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!
7 Tangan setiap manusia diikat-Nya dengan dibubuhi meterai, agar semua orang mengetahui perbuatan-Nya.
8 Maka binatang liar masuk ke dalam tempat persembunyiannya dan tinggal dalam sarangnya.
9 Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, dan hawa dingin dari sebelah utara.
10 Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku.
11 Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.
14 Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah.
15 Tahukah engkau, bagaimana Allah memberi tugas kepadanya, dan menyinarkan cahaya dari awan-Nya?
16 Tahukah engkau tentang melayangnya awan-awan, tentang keajaiban-keajaiban dari Yang Mahatahu,
17 hai engkau, yang pakaiannya menjadi panas, jika bumi terdiam karena panasnya angin selatan?
18 Dapatkah engkau seperti Dia menyusun awan menjadi cakrawala, keras seperti cermin tuangan?
19 Beritahukanlah kepada kami apa yang harus kami katakan kepada-Nya: tak ada yang dapat kami paparkan oleh karena kegelapan.
20 Apakah akan diberitahukan kepada-Nya, bahwa aku akan bicara? Pernahkah orang berkata, bahwa ia ingin dibinasakan?
21 Seketika terang tidak terlihat, karena digelapkan mendung; lalu angin berembus, maka bersihlah cuaca.
22 Dari sebelah utara muncul sinar keemasan; Allah diliputi oleh keagungan yang dahsyat.
23 Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya.
24 Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya.”
Di dalam dunia kepolisian atau kemiliteran, kita menjumpai seorang perwira berpakaian dinas lengkap, dengan banyak atribut pangkat dan berbagai bintang penghargaan, disematkan berjejer di seragam dinas, sehingga membuatnya berkarisma dan agung di hadapan orang lain. Oleh sebab itu, setiap pembesar, dengan segala otoritas dan pengaruhnya, membuat pengikutnya takjub dan tunduk pada perintah dan kehendaknya.
Gambaran akan kebesaran Allah yang ditunjukkan pada Ayub 37:1-24 tentu sangat memesona dan menakjubkan para pembaca. Allahlah sumber keagungan dan kebesaran. Bagian ini merupakan lanjutan perkataan Elihu (36:1), dimana efek kebesaran Allah bisa dirasakan oleh manusia ciptaan-Nya. Selanjutnya ia berbicara tentang manifestasi alam yang menyatakan kuasa dan keajaiban Tuhan, baik salju, hujan deras, topan, es, awan, kilat yang menyambar-nyambar. Semua kebesaran dan kedahsyatan Tuhan ini seharusnya membuat manusia sadar akan keberadaannya yang fana dan terbatas. Untuk itulah, Elihu dalam penggambaran ini, memohon Ayub untuk mengakui segala kelemahan dan keterbatasannya di hadapan Allah. Ayub didorong untuk menyadari ketidakmengertiannya akan maksud Allah serta mengagumi Allah yang sempurna. Ini pemahaman Elihu dan seakan-akan mewakili Allah menyatakan kebesaran-Nya bagi Ayub yang sedang mengalami penderitaan. Dalam pandangan Elihu, Ayub tidak berhikmat di saat berhadapan dengan Allah dan segala kebesaran-Nya.
Elihu menyampaikan kekaguman manusia secara umum terhadap kebesaran Allah. Namun apabila dipelajari lebih dalam, menurut Elihu apa yang dialami Ayub bukan bagian dari kebesaran Allah. Meskipun demikian, Allah hendak menyatakan kasih dan kemurahan bagi hamba-Nya, Ayub. Allah tidak pernah bersalah dalam setiap keputusan dan kehendak-Nya, karena Allah yang Empunya segala sesuatu dan Allah berdaulat di atas segala sesuatu. Untuk dapat memahami kebesaran Allah, memang pikiran manusia yang terbatas sangat sulit menggambarkannya secara jelas dan spesifik, namun bagian umat-Nya adalah tetap memercayai bahwa hidup ini ada di dalam kendali tangan-Nya yang penuh kasih dan kuasa.
STUDI PRIBADI: Apa yang kita pahami mengenai kebesaran Allah? Bagaimana kebesaran Allah menuntun perjalanan kita yang penuh dengan tantangan dan pergumulan?
Pokok Doa: Berdoalah bagi pergumulan jemaat Tuhan yang sedang sakit & mengalami tantangan iman, Tuhan menyatakan kasih dan pemeliharaan-Nya yang sempurna. Gereja Tuhan tetap menyuarakan kebenaran-Nya.