Sabtu, 15 Oktober 2022
“Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.”(Ayub 34:12)
Bacaan hari ini: Ayub 34:1-37 | Bacaan tahunan: Ayub 33-34
Ayub 33
Allah berfirman kepada manusia dengan berbagai-bagai cara
1 “Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku.
2 Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah langit-langitku berbicara.
3 Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui.
4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
5 Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku, pertahankanlah dirimu.
6 Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, akupun dibentuk dari tanah liat.
7 Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat.
8 Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
9 Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan.
10 Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
11 Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku.
12 Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia.
13 Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?
14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
15 Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
16 maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
17 untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
18 untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
19 Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;
20 perutnya bosan makanan, hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat;
21 susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar,
22 sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut.
23 Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu, untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia,
24 maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh.
25 Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa mudanya.
26 Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.
27 Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku.
28 Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang.
29 Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia:
30 mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup.
31 Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara.
32 Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau.
33 Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu.”
Ayub 34 : 1-37
Allah tidak berlaku curang
1 Maka berbicaralah Elihu:
2 “Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi.
3 Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.
4 Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.
5 Karena Ayub berkata: Aku benar, tetapi Allah mengambil hakku;
6 kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi.
7 Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air,
8 yang mencari persekutuan dengan orang-orang yang melakukan kejahatan dan bergaul dengan orang-orang fasik?
9 Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia, kalau ia dikenan Allah.
10 Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku: Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang.
11 Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya.
12 Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.
13 Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya? Siapa membebankan alam semesta kepada-Nya?
14 Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
15 maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.
16 Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan.
17 Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan, dan apakah engkau mau mempersalahkan Dia yang adil dan perkasa,
18 Dia yang berfirman kepada raja: Hai, orang dursila, kepada para bangsawan: Hai, orang fasik;
19 Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
20 Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam orang dikejutkan dan binasa; mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang.
21 Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya;
22 tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.
23 Karena bagi manusia Ia tidak menentukan waktu untuk datang menghadap Allah supaya diadili,
24 orang-orang yang perkasa diremukkan-Nya dengan tidak diperiksa, dan orang-orang lain diangkat-Nya ganti mereka.
25 Jadi, Ia mengetahui perbuatan mereka, dan menggulingkan mereka di waktu malam, sehingga mereka hancur lebur.
26 Mereka ditampar-Nya karena kefasikan mereka, dengan dilihat orang banyak,
27 karena mereka meninggalkan-Nya, dan tidak mengindahkan satupun dari pada jalan-Nya,
28 sehingga mereka menyebabkan jeritan orang miskin naik ke hadapan-Nya, dan Ia mendengar jeritan orang sengsara.
29 –Kalau Dia berdiam diri, siapa akan menjatuhkan hukuman? Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, siapa akan melihat Dia, baik itu sesuatu bangsa atau orang seorang? –,
30 supaya jangan menjadi raja orang fasik yang adalah jerat bagi orang banyak.
31 Tetapi kalau seseorang berkata kepada Allah: Aku telah menyombongkan diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat;
32 apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi,
33 menurut hematmu apakah Allah harus melakukan pembalasan karena engkau yang menolak? Jadi, engkau jugalah yang harus memutuskan, bukan aku; katakanlah apa yang engkau tahu!
34 Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku:
35 Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian.
36 Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat!
37 Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran, ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah.”
Ingatkah kita dengan sebuah lagu Sekolah Minggu yang memiliki lirik: “Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Apa yang baik, apa yang jahat. Oleh sebab itu, janganlah berbuat jahat. Ingatlah, Tuhan melihat.” Hal inilah yang dikatakan Elihu dan yang ia ingin sampaikan melalui bagian firman Tuhan hari ini. Elihu menegaskan bahwa tiada yang tersembunyi di hadapan Allah dan Ia berlaku adil kepada manusia. Pada ayat 11 dan 12, Elihu berkata: “Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya. Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.” Melalui bagian firman Tuhan ini, Elihu sedang mengingatkan karakter Allah yang benar, adil dan Mahatahu. Tidak ada hal yang dapat kita sembunyikan daripada-Nya dan kita harus hidup benar di hadapan Tuhan.
Os Guinness suatu ketika berkata bahwa, “Saya hidup di hadapan satu penonton, yakni Tuhan, sehingga di hadapan manusia saya tidak perlu mendapat sesuatu, takut kehilangan sesuatu dan tidak perlu membuktikan diri saya.” Hal ini benar adanya dalam hidup kita. Seringkali di dalam hidup, kita ingin hidup kita diakui, dipuji dan dikagumi orang lain. Padahal apabila kita boleh sadar, kita seharusnya hidup hanya bertanggung jawab kepada Tuhan saja dan bukannya manusia. Ketika kita menyadari hal ini, maka kita tidak perlu mencoba untuk mencari pujian dan hormat dari orang lain. Hanya Tuhan yang menjadi satu-satunya pribadi yang kita muliakan dan senangkan dalam keputusan hidup kita sehari-hari.
Bagaimana dengan hidup kita? Apakah Tuhan menjadi satu-satunya pribadi yang kita muliakan setiap hari? Ketika mengambil berbagai macam keputusan, adakah kita telah memastikan bahwa segala keputusan kita berkenan di hadapan Tuhan? Marilah kita sungguh-sungguh hidup bagi Tuhan dan bertanggung jawab di hadapan-Nya. Ia melihat dan menyatakan keadilan bagi setiap kita manusia. Ia tidak berlaku curang, tetapi adil. Mari hidup bagi Tuhan.
STUDI PRIBADI: Bagaimana cara (pola) hidup kita saat ini? Adakah kita sadar bahwa Tuhan melihat kehidupan kita? Mari ambil waktu untuk mengevaluasi cara (pola) hidup kita dan meluruskan tujuan hidup kita untuk hidup bagi-Nya.
Pokok Doa: Berdoa untuk kaum muda Kristen, hidupnya memuliakan Tuhan dan bergantung pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Bagi pelayanan kaum muda ditengah kemajuan teknologi, supaya tidak terseret arus dunia.